tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga hari ini masih masuk fase erupsi efusif. Pada periode pengamatan Kamis (24/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya.
Sedangkan pada periode pengamatan Rabu (23/3/2022) pukul 00:00-24:00 WIB teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang, tebal dan tinggi 25-100 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi dan 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
24-03-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 12-21 °C, kelembaban udara 63-94 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 meter di atas puncak kawah.
● Teramati guguran lava pijar 5 kali jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 23, Amplitudo : 3-23 mm, Durasi : 38-127 detik)
Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya