Menuju konten utama

Bercerita dengan Pasangan Membuat Tidur Lebih Baik

Riset terbaru menunjukkan, berbagi dan menanggapi kabar baik dari pasangan setiap hari berdampak pada seberapa baik kualitas tidur para pasangan setiap malam.

Bercerita dengan Pasangan Membuat Tidur Lebih Baik
Ilutrasi Orang Tidur. [Foto/istock]

tirto.id - Berbagi berita sehari-hari baik pasangan rupanya tidak sekadar memperkuat ikatan. Menurut para peneliti, cara ini juga dapat membantu tidur lebih baik. Artinya, tidur akan lebih berkualitas selama pasangan merayakan berita gembira bersama dengan Anda, dan tidak mengabaikannya.

Studi baru dibuat dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa berada dalam hubungan yang suportif dapat meningkatkan kesehatan psikologis, keintiman pasangan, dan pola tidur secara keseluruhan. Sementara itu, lewat penelitian baru ini, pertama kalinya dibuktikan bahwa berbagi dan menanggapi kabar baik dari pasangan setiap hari tampak secara langsung mempengaruhi seberapa baik kualitas tidur para pasangan setiap malam.

"Untuk waktu yang lama, peneliti hanya terfokus pada apa yang terjadi ketika kita berbagi berita buruk, ketika kita sedang stres dan pulang melampiaskannya pada pasangan," kata penulis utama Sarah Arpin, PhD, asisten profesor psikologi di Universitas Gonzaga . "Tapi sekarang kita tahu bahwa itu berbagi kebaikan juga sama pentingnya, sehingga orang benar-benar bisa mendapatkan keuntungan dari tindakan sederhana seperti itu."

Arpin mempresentasikan temuan itu selama akhir pekan di Konvensi Tahunan Masyarakat Psikologi Kepribadian dan Sosial di San Antonio. Untuk penelitian ini, yang belum diterbitkan dalam jurnal peer-review, Arpin dan rekan-rekannya mengikutsertakan 162 pasangan baik yang menikah maupun yang belum tapi tinggal serumah, dan meminta mereka menyelesaikan survei online setiap hari selama 32 hari.

Secara individual, masing-masing peserta menjawab pertanyaan tentang hal-hal terbaik yang terjadi kepada mereka setiap hari. Di antaranya: apakah mereka berbagi informasi dengan siapapun, dan bagaimana informasi yang diterima saat bersama dengan pasangan romantis mereka.

Peserta juga melaporkan bagaimana perasaan mereka tentang interaksi dengan pasangan, tingkat kesepian dan keintiman saat bersama pasangan mereka, dan seberapa baik mereka tidur malam sebelumnya. Para peneliti menganalisis tanggapan mereka dengan membandingkan jawaban setiap hari terhadap kualitas tidur malam berikutnya.

Para peneliti tersebut melihat pola yang pasti dari riset tersebut. Pada hari-hari ketika para pasangan berbagi kabar baik dan merasa diterima dengan cara yang suportif, mereka tertidur lebih cepat dan tidur lebih baik daripada hari-hari ketika mereka tidak merasa pasangan mereka peduli, demikian eperti yang dilaporkan TIME.

Selain itu, respon yang lebih suportif juga berkaitan dengan berkurangnya tingkat kesepian dan meningkatnya keintiman, yang pada gilirannya diprediksi membuat tidur malam itu lebih baik.

Dengan kata lain, manfaat dari berbagi kabar baik bergantung pada reaksi pasangan Anda. "Jika saya pulang dan memberitahu suami saya dan saya memiliki hari besar dan saya mendapat kenaikan gaji, dan ia mengatakan, 'Hei, malam ini makan apa?' itu akan menjadi sangat mengerikan dan dapat merusak kebahagiaan saya," kata Aprin.

"Ini menjadi pengingat penting bahwa ketika pasangan Anda berbagi sesuatu, Anda benar-benar harus mendengarkan secara terbuka dan terlibat aktif."

Dalam presentasi mereka, para peneliti menyimpulkan bahwa merayakan kabar baik bersama-sama merupakan sebuah cara memelihara hubungan yang penting dan proses meningkatkan kesehatan. Peneliti menyarankan, penelitian masa depan harus mempelajari dampak dari berbagi kabar baik pada perilaku tertentu, seperti diet atau penggunaan alkohol, untuk belajar tentang cara-cara lain yang dapat mempengaruhi kesejahteraan.

"Mungkin masuk akal bahwa kita semua ingin berbagi dengan pasangan ketika hal-hal baik terjadi," Arpin mengatakan, "tapi pelajaran nyata di sini adalah bahwa hal itu dapat memiliki dampak kuat pada kesehatan Anda daripada yang Anda sadari."

Baca juga artikel terkait KUALITAS TIDUR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari