tirto.id - Pemerintah tengah berupaya agar beras dari gudang Bulog dapat terserap lebih besar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu langkah yang bakal ditempuh adalah menugaskan Bulog untuk menyalurkan beras untuk program bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Kita arrange nanti sebagian dari Rastra [BPNT] itu disuplai oleh Bulog. Kalau ke bagian ke Maluku ongkosnya mahal, di Jawa-Jawa gini mustinya enggak, sehingga bisa disuplai dengan beras bulog," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (3/4/2019).
Sejak program rastra diubah menjadi BPNT oleh Kementerian Sosial, serapan beras Bulog memang semakin seret. Hal ini membuat Bulog kehilangan pangsa pasar cukup besar.
Sebab, pada program Rastra Bulog menerapkan skema natura yakni penyaluran beras langsung dari Bulog ke kelompok penerima manfaat kartu keluarga sejahtera (KKS).
Ketika beras Bulog tak terserap karena program Rastra berganti menjadi BPNT, Bulog tak lagi bisa membeli beras yang berasal dari petani dengan harga tinggi atau Harga Pokok Pasaran (HPP).
Meski bakal menugaskan penyaluran beras untuk BPNT, kata Darmin, pemerintah juga tetap mendorong Bulog untuk tetap melakukan penjualan beras dengan harga pasar.
"Sehingga ada pelepasan stok, dia [Bulog] bisa beli yang baru," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri