tirto.id -
"Ada dua hal yang menjadi masalah. Karena unit cuci darah yang saya kelola 99 persen BPJS. Jadi kalau saya tidak ada saya menandatangani, surat klaim, itu tidak keluar untuk rumah sakit. Kedua yang utama dirugikan pasiennya. Mereka seperti kehilangan," kata Bimanesh dalam persidangan, Kamis (7/6/2018).
4 tahun terakhir yang di bawah perawatan DR dr Bimanesh Sutardjo Sppd Kgh. Bimanesh Sutardjo seorang dokter yang menurut saya luar biasa, sabar tidak pernah menyalahkan pasien walau kadang pasien melanggar sarannya.
Cara penanganan pasien yang menurut saya selalu memberikan rasa optimis untuk dapat hidup berkualitas...Jangan panik... Tetap semangat... pesannya jangan ratapi penyakitmu Itu tdk baik dan tidak membantu.
Secara psikologis beliau membangun semangat untuk hidup. Walau dengan ginjal yang tidak berfungsi...Hal ini lah yang membuat para pasien gagal ginjal di tempat kami berobat senantiasa mengharapkan kehadirannya. Kami para pasien DR dr Bimanesh ingin bertahan hidup hanya untuk memperpanjang Ibadah kepada Allah SWT semasa di dunia.. Dokter kapan kau kembali kepada kami???
Bagi kami kematian sudah lah pasti tinggal menunggu waktu. . . tapi apa tidak boleh kami memperpanjang hidup untuk beribadah memohon dihapuskannya dosa-dosa kami.
Dokter engkau orang baik, engkau sayang semua pasien-pasienmu. Doa kami semua engkau akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. Kami yakin dokter akan segera hadir di tengah-tengah pasiennya Ya Allah kabulkan lah doa kami aamin wslm."
Selain itu, Bimanesh juga bercerita kalau ada pasiennya meninggal karena tidak berhasil pencangkokan ginjal. Pasien tersebut pun kini meninggal akibat terlambat penanganan medis. "Tadinya dia ingin datang sebagai saksi meringankan tapi saya larang karena dia sedang sakit, jadi janganlah," kata Bimanesh.
"Saya mohon pertimbangan pada orang-orang yang sedang menghadap maut. Saat ini di tiga tempat cuci darah ini digantikan oleh dokter ginjal yang dipinjam dari RS lain. Dan mereka ada batasnya dan bisa seterusnya. Yang dirugikan adalah pasien dan rumah sakit," kata Bimanesh.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri