Menuju konten utama

Benarkah Sperma Bagus untuk Wajah, Kandungan & Penjelasan Dokter

Manfaat sperma untuk wajah maupun kesehatan kulit belum terbukti secara ilmiah.

Benarkah Sperma Bagus untuk Wajah, Kandungan & Penjelasan Dokter
Ilustrasi sperma. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sperma disebut-sebut bagus untuk wajah dan punya manfaat tersendiri bagi kesehatan kulit. Bahkan, ahli kecantikan Chelsee Lewis yang bekerja di Hollywood pernah menyebutkan kalau sperma dapat mengatasi jerawat dan keriput.

Faktanya, manfaat sperma untuk wajah maupun kesehatan kulit belum terbukti secara ilmiah. Meskipun sperma diketahui mengandung protein dan nutrisi lainnya, hal ini tidak serta merta membuat sperma bisa berguna bagi kecantikan wajah.

Dokter kulit Doris Day mengatakan pada Cosmopolitan bahwa sperma belum tentu dapat melembabkan kulit seperti halnya produk moisturizer biasa. Bahkan, sperma bisa membuat kulit menjadi lebih kering.

Di sisi lain, para ahli dermatologi juga tidak merekomendasikan perawatan wajah dengan sperma karena bisa menimbulkan dampak buruk. Menurut laman Medical News Today, menggunakan sperma sebagai skincare bisa berpotensi menyebabkan reaksi alergi, dermatitis, hingga risiko penyakit seksual menular.

Kandungan Sperma dan Faktanya Bagi Wajah

Sperma diketahui mengandung beberapa nutrisi yang memang bisa mendukung kesehatan dan kecantikan kulit, contohnya protein dan zinc. Namun, perlu diingat bahwa nutrisi tersebut ada dalam jumlah yang sedikit di dalam sperma sehingga tidak akan memberikan efek berarti pada wajah.

Guna lebih jelasnya, berikut beberapa kandungan sperma seperti dikutip dari Healthline:

1. Protein

Air mani mengandung sekitar 5.040 mg protein per 100 ml. Sementara itu, jumlah air mani yang keluar dalam satu kali ejakulasi tentunya hanya beberapa mililiter sehingga jumlah proteinnya pun lebih sedikit. Jumlah protein yang sangat sedikit ini pastinya tidak memberikan pengaruh apapun bagi kesehatan kulit.

Alih-alih menggunakan sperma, sumber protein yang paling bagus untuk wajah justru terdapat dalam makanan yang berasal dari tumbuhan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa protein nabati pada sayuran, buah, dan gandum utuh justru lebih menyehatkan kulit wajah.

2. Zinc

Air mani juga mengandung zinc, tapi jumlahnya hanya memenuhi tiga persen dari kebutuhan harian Anda. Jadi, jumlahnya terlalu sedikit untuk membuat perbedaan yang signifikan bagi wajah.

Zinc sendiri termasuk mineral yang memang bermanfaat bagi kulit. Zinc dapat memberikan efek antiradang untuk mengatasi jerawat, mampu memperbaiki sel kulit, serta meningkatkan produksi kolagen sehingga bisa melawan tanda penuaan.

Untuk mempercantik kulit, Anda lebih disarankan mengonsumsi suplemen zinc yang sudah dikonsultasikan dengan dokter. Selain itu, makanlah makanan yang mengandung zinc seperti kacang, produk susu, hingga gandum utuh.

3. Urea

Urea adalah produk limbah yang dihasilkan dari pemecahan protein di dalam hati. Urea biasanya dibuang dari tubuh melalui urine dan keringat, tapi urea juga bisa ditemukan pada lapisan luar kulit dalam jumlah kecil.

Urea sendiri kerap digunakan dalam dunia kecantikan karena dapat menghidrasi, eksfoliasi, serta membantu penyerapan produk skincare lain. Akan tetapi, urea yang digunakan dalam skincare biasanya berupa urea sintetis.

Lalu bagaimana dengan sperma? Studi yang diterbitkan oleh Journal of Andrology mengungkapkan bahwa dalam 100 ml air mani terkandung sekitar 45 mg urea. Jumlah ini masih terlalu kecil untuk memberikan manfaat pada kulit.

4. Spermine

Sperma mengandung zat bernama spermine, yaitu sebuah antioksidan dan zat antiradang yang juga dapat ditemukan di sel-sel tubuh manusia. Spermine inilah yang diklaim dapat mengatasi masalah jerawat pada wajah. Akan tetapi, tidak ada bukti ilmiah mengenai pengaruh spermine yang ada dalam sperma terhadap penyembuhan jerawat.

5. Spermidine

Sperma juga diketahui mengandung spermidine, senyawa yang menyebabkan bau khas pada air mani. Spermidine sendiri memang bagus untuk wajah dan dapat memperlambat proses penuaan ketika disuntikkan langsung pada sel kulit.

Jadi, belum ada bukti ilmiah bahwa menggunakan spermidine secara topikal (dioleskan pada kulit) bisa melawan tanda penuaan. Selain itu, jumlah spermidine di dalam sperma juga relatif sangat kecil sehingga tetap tidak memberikan pengaruh besar pada kecantikan wajah.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari