tirto.id - Sebuah narasi mengenai seorang perempuan yang terpaksa melahirkan di pinggir jalan berseliweran di jagat maya baru-baru ini. Klaim yang beredar adalah bahwa kejadian itu berlangsung setelah perempuan tersebut ditolak oleh Rumah Sakit (RS), karena menggunakan asuransi kesehatan milik negara, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Informasi itu disebarkan oleh beberapa akun Facebook di berbagai grup komunitas di platform tersebut, seperti dapat dilihat di sini, sini, dan di sini.
Salah satu akun yang menyebarkan wacana itu bernama Emi Faisal. Pada unggahan bertanggal 6 Agustus 2022, akun tersebut menyebarkan sebuah tautan berita dengan deskripsi “Kejadian Tadi Pagi!.” Tautan itu mengarah ke sebuah artikel dari situs liputan6.website, berjudul “Ditolak Rumah Sakit Karna Pengguna BPJS, Wanita Ini Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan.” Artikel itu dipublikasikan di hari yang sama dengan unggahan akun Emi Faisal.
Tautan yang disebarkan akun tersebut dilengkapi dengan foto thumbnail yang memperlihatkan seorang perempuan berpakaian daster sedang melahirkan di jalanan. Di situ juga ada seorang pria bertopi yang nampak membantu proses persalinan.
Per 9 Agustus 2022, unggahan akun Emi telah memperoleh 397 reaksi dan 72 komentar.
Namun, bagaimana sebetulnya fakta di balik foto ini? Apakah foto perempuan yang tersebar merupakan pengguna BPJS yang melahirkkan di jalanan setelah ditolak oleh RS?
Penelusuran Fakta
Tirto mula-mula mengakses tautan berita dan membaca isinya. Isi berita tersebut menyatakan bahwa peristiwa perempuan melahirkan di pinggir jalan itu terjadi setelah perempuan tersebut ditolak masuk oleh RS di Sub-Divisi Durgapur. Adapun perempuan yang melahirkan disebut bernama Puja.
“Para dokter menolak menangani Puja meskipun dia sudah merasakan sakit jelang persalinan,” ujar Goswani kepada ANI yang diklaim dikutip dari Gulfnews, menukil dari isi laman tersebut.
“Mereka merasa gelisah saat kami desak, jadi kami pergi. Putri saya harus melahirkan di pinggir jalan karena kami tidak punya pilihan,” lanjutnya.
Artikel tersebut ditutup dengan keterangan dari Anirban Koley yang disebut sebagai Hakim Sub-Divisi Durgapur, bahwa Puja dan bayinya selamat. Mereka dibawa ke RS segera setelah melahirkan. Namun, satu catatan pentingnya adalah tidak ada pembahasan mengenai BPJS Kesehatan dalam tautan artikel yang disematkan akun Emi Faisal. Artikel itu juga dipublikasikan oleh situs yang tidak kredibel.
Untuk mencari berita yang dikutip, tim riset Tirto kemudian menyisir situs Gulfnews.com. Hasil penelusuran itu mengarahkan kami pada sebuah laporan berjudul “India: Woman gives birth on road after district hospital denies admission” yang artinya kurang lebih “India: Wanita melahirkan di jalan setelah rumah sakit distrik menolak untuk merawat.” Berita itu tayang pada 18 Juli 2020.
Isi berita tersebut sama persis dengan informasi yang beredar. Hanya saja, lagi-lagi berita itu sama sekali tidak menyinggung soal BPJS Kesehatan dan hanya menggunakan sebuah ilustrasi perempuan hamil. Peristiwa ini juga tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Durgapur, Bengal Barat, India. Sebagai informasi, Gulf News sendiri merupakan media berbahasa Inggris yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Seperti tertulis di laman Gulf News, Titha Goswami, ibu dari seorang wanita hamil bernama Puja Shaw, mengatakan kepada ANI bahwa meskipun ia dan putrinya telah memohon-mohon, RS Sub-Divisi Durgapur menolak untuk merawat putrinya yang sedang kesakitan dan bersiap melahirkan. Akhirnya, Puja terpaksa harus melahirkan di pinggir jalan.
Sementara itu, terkait foto perempuan yang beredar, Tirto menelusuri foto tersebut menggunakan alat pencarian foto TinEye. Nyatanya, foto itu berkaitan dengan peristiwa di Malang, Jawa Timur, di mana seorang ibu harus melakukan persalinan di trotoar jalan dibantu oleh suami dan warga terdekat.
Menurut artikelmerdeka.com berjudul “Mengharukan, seorang ibu berjuang lahirkan bayi di trotoar”, kisah tersebut pernah diunggah akun Facebook bernama Poponk Uye pada 13 September 2016 di grup komunitas Peduli Malang (Asli Malang). Menurut artikel tersebut, wanita yang ada di foto itu bernama Kunti Setiolestari.
Melalui unggahannya, akun Poponk menceritakan kronologi kejadian persalinan Kunti. Menurutnya, Kunti dan suaminya sedang berjalan dari arah Kedung Kandang, Kota Malang sekitar pukul 14.30 WIB. Kunti, yang hampir melahirkan, semula akan dibawa ke rumah sakit ibu dan anak yang berjarak sekitar 50-100 meter dari lokasi melahirkan tersebut.
Namun, menurut informasi dari akun Poponk, laju sepeda motor suami berhenti di sekitar SMK-PU Malang Jalan Simpang LA Sucipto. Ia yang kebetulan melintas mengaku melihat perempuan yang melahirkan bayinya dan didatangi oleh warga yang berusaha menolong. Poponk juga menceritakan suami Kunti terlihat memberikan pertolongan, meski dalam kondisi panik. Apalagi tali pusar melilit di leher bayi.
Lantaran keterbatasan pengalaman, warga dalam situasi panik berusaha mencari ambulans. Salah satu warga lalu berlari ke rumah sakit yang hendak dituju pasien untuk meminta bantuan ambulans dan petugas kesehatan. Kendati begitu, kejadian ini juga tidak berhubungan dengan BPJS Kesehatan.
"Selang enggak lama pukul 14.40 WIB, ambulans datang tapi tidak dengan petugas kesehatan. Akhirnya lahirlah si bayi tersebut tepat pukul 14.57 WIB, warga tambah bingung bagaimana menolongnya," tulis akun Poponk, menukil dari merdeka.com.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, narasi yang menyebutkan seorang perempuan melahirkan di pinggir jalan, akibat ditolak RS lantaran menggunakan BPJS Kesehatan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Narasi tersebut mengutip artikel berita tentang peristiwa seorang ibu di India yang melahirkan di pinggir jalan karena ditolak RS. Adapun foto thumbnail yang digunakan dalam artikel juga merupakan foto lawas tahun 2016. Foto tersebut tidak berkaitan dengan artikel, melainkan menunjukkan peristiwa dimana seorang ibu melahirkan di trotoar di Malang, namun bukan karena ia ditolak oleh RS ketika menggunakan BPJS Kesehatan.
Editor: Farida Susanty
