tirto.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun belakangan tengah ramai diperbincangkan publik. Hal ini bermula saat beberapa waktu lalu ponpes yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ini viral di media sosial karena melaksanakan salat Idul Fitri 1444 H dengan jamaah perempuan dan laki-laki bercampur.
Tak berhenti sampai disitu, baru-baru ini pesantren tersebut kembali menuai kontroversi setelah salah satu pimpinan Ponpes Al-Zaytun terlihat mengajak para santri untuk menyanyikan “Salam Kristen”, seperti dilansir dari Tempo.
Di tengah ramainya perbincangan tentang Ponpes Al-Zaytun, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa ormas PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun.
Akun Facebook “Seputar nusantara” mengunggah video berdurasi 10 menit dan 25 detik dengan keterangan foto “BREAKING NEWS TERANG-TERANGAN SEBARKAN ALIRAN SESAT GERAM ORMAS PA 212 & WARGA INDRAMAYU SERBU POMPES ALZAYTUN” disertai takarir “GEMPAR SORE INI SEB4RK4N AL1R4N S3SΔT,ORMAS PA 212 & WARGA INDRAMAYU NEK4T SERBU POMPES AL ZAYTUN”.
Thumbnail dalam video tersebut menampilkan massa berpakaian putih yang sedang berkumpul di suatu tempat. Terdapat juga atribut poster bertuliskan “212” dan beberapa mobil ambulans dalam gambar tersebut, yang seakan menyiratkan keterlibatan Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Sepanjang 14 Mei hingga 16 Mei 2023 atau selama dua hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 4 ribu tanda suka, 1,4 ribu komentar dan telah dilihat sebanyak 289 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Pada menit awal, video menampilkan beberapa footage. Salah satunya adalah potongan wawancara dari beberapa pihak yang turut mengomentari tentang beberapa kontroversi yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun.
Meski begitu, dari keseluruhan wawancara beberapa pihak tersebut sama sekali tidak menyinggung soal klaim bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun.
Selanjutnya, video diisi oleh pembacaan narasi oleh narator yang berisi kutipan pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis tentang ponpes Al-Zaytun yang terindikasi menyimpang dan menganut ajaran sesat.
Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dan konteks narasi secara utuh. Kami memasukan kata kunci “ketua mui cholil nafis ungkap 3 fakta al zaytun menyimpang” sesuai dengan narasi awal yang dibacakan narator dalam video.
Hasilnya, kami menemukan artikel berita milik Disway yang diunggah pada 13 Mei 2023 yang menjadi salah satu sumber narasi dalam video.
Secara keseluruhan artikel tersebut membahas tentang pernyataan Ketua MUI, KH Muhammad Cholil Nafis tentang pompes Al-Zaytun yang terindikasi menyimpang dan menganut ajaran sesat.
Dalam artikel ini, KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan tiga faktor yang mengindikasikan bahwa ponpes Al-Zaytun terindikasi menyimpang dan menganut ajaran sesat.
Beberapa faktor yang ia sebut di antaranya tafsir mengenai shaf salat, konsep zakat, dan konsep nubuwah kenabiannya dalam pemahaman Negara Islam Indonesia (NII), yang lebih lanjut berhubungan dengan tidak diwajibkannya salat dalam kepercayaan Ponpes Al-Zaytun.
Namun, artikel tersebut sama sekali tidak membahas terkait klaim yang menyebut bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun.
Selanjutnya, narator dalam video membacakan narasi kutipan dari Ustadz Lora Anwar Musyaddat yang turut mengomentari terkait polemik yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun.
Tirto kemudian kembali melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dan konteks narasi secara utuh. Kami memasukan kata kunci “ustad anwar musyaddat al zaytun” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan artikel berita milik Hops.id yang diunggah pada 11 Mei 2023 yang menjadi sumber narasi yang dibacakan narator dari pertengahan hingga akhir video.
Secara keseluruhan, narasi dalam artikel berita tersebut juga tidak mengonfirmasi apa pun terkait klaim bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun.
Tirto kemudian kembali melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dari isu ini dengan memasukan kata kunci “PA 212 menyerbu ponpes al zaytun" ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan satu artikel berita milik Warta Ekonomi yang menyinggung soal PA 212 dan Al-Zaytun. Dalam artikel tersebut Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin mengaitkan penembakan kantor MUI Pusat dengan fatwa kesesatan Pesantren Al-Zaytun Indramayu.
“Ini ada dugaan kuat (penembakan MUI) karena kesesatan Al-Zaytun,” kata Novel Bamukmin saat dihubungi pojoksatu.id, Senin (8/5/2023), seperti dilansir dari Warta Ekonomi.
Lebih lanjut, Novel meminta kepolisian penyidikan kasus penembakan kantor MUI itu tidak hanya berhenti di motif tersangka, namun penyidik harus menggali siapa aktor di balik semua itu.
Meski begitu, hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari PA 212 yang menyatakan akan menyerbu Ponpes Al-Zaytun. Lebih lanjut, juga tidak ada informasi yang membenarkan hal tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi dalam video yang menyebut bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut terkait konteks berita tersebut, Tirto juga tak mendapati sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim yang disebarkan unggahan akun Facebook “Seputar nusantara”,
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa PA 212 dan warga Indramayu menyerbu Ponpes Al-Zaytun bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).