Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Firli Dibayar Rp1 M untuk Tutupi Kasus Korupsi Anies?

Tidak ada sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim tentang Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus  mega korupsi Anies Baswedan.

Benarkah Firli Dibayar Rp1 M untuk Tutupi Kasus Korupsi Anies?
Header Periksa Fakta Firli Dibayar. tirto.id/Ecun

tirto.id - Nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tengah menjadi sorotan. Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatra Selatan itu disebut-sebut memeras mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam penanganan perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Isu ini bergulir usai SYL mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (5/10/2023) siang untuk melaporkan sejumlah pimpinan KPK atas dugaan pemerasan itu. Hingga akhirnya, per Jumat (13/10/2023) pihak kepolisian membuka opsi untuk memeriksa Firli.

Di tengah perbincangan tentang hal ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim yang menyebut Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan.

Akun "Romadhon" mengunggah narasi itu dengan takarir "Firli Bahuri Terlibat Terima Suap 1 Miliyar Rupiah Untuk Tutupi Kasus Mega Korupsi Anies Baswedan, Pengakuan 7 Pengkhianat Di KPK Mengejutkan".

Foto Periksa Fakta Firli Dibayar

Foto Periksa Fakta Firli Dibayar. foto/Hotline Periksa Fakta tirto

Foto sampul unggahan (thumbnail) memperlihatkan sosok Anies Baswedan mengenakan rompi oranye bertuliskan "Tahanan KPK" yang sedang dikawal oleh beberapa orang, termasuk anggota kepolisian.

Dalam foto tersebut juga tampak Firli Bahuri yang sedang berdiri di atas mimbar, ada pula foto yang memperlihatkan sejumlah tumpukan uang.

Lantas, benarkah klaim tentang Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan membuka tautan yang tertera dalam unggahan. Tautan tersebut mengarah ke video dari kanal YouTube "PILIHAN RAKYAT". Isinya sama seperti klaim yang diunggah akun Facebook "Romadhon".

Setelah itu, Tirto menonton video berdurasi 11 menit dan 10 detik tersebut dari awal sampai akhir. Dari pengamatan kami, video didominasi pembacaan narasi oleh narator.

Tirto kemudian memasukkan kata kunci "Internal KPK Masih Banyak Pendukung Yohanes" ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi yang dibacakan. Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator.

Hasilnya, Tirto menemukan artikel di situs Seword dengan judul serupa. Artikel yang diunggah pada Senin (23/1/2023) itu berisi opini penulis tudingan KPK yang dianggap melindungi Anies lantaran mantan gubernur DKI Jakarta itu tidak dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi Formula E dan kasus bansos.

Lebih lanjut, narator membacakan narasi lain. Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci "KPK Lembaga Rasa Parpol Pendukung Anies Baswedan" ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, Tirto menemukan artikel di situs Seword dengan judul yang sama dengan kata kunci itu. Artikel yang tayang pada Januari 2020 itu merupakan opini penulis tentang dugaan KPK yang dianggap menyudutkan PDIP, serta tudingan KPK sebagai partai politik pendukung Anies Baswedan.

Secara keseluruhan, kedua artikel yang menjadi sumber narasi dalam video tersebut sama sekali tidak membahas dan membuktikan klaim tentang Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan.

Tirto kemudian membedah thumbnail unggahan. Hasil dari penelusuran lewat reverse image search Yandex mengindikasikan foto thumbnail merupakan hasil manipulasi dari gabungan beberapa foto yang berbeda.

Foto Firli Bahuri yang terlihat mengenakan batik dan sedang berdiri di atas mimbar itu identik dengan foto yang diunggah situs wowkeren pada Rabu (2/6/2021). Foto tersebut berasal dari laman resmi KPK dan tidak terkait dengan klaim unggahan.

Sementara itu, foto Anies yang mengenakan rompi tahanan oranye milik KPK juga merupakan hasil suntingan. Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut identik dengan unggahan dalam pemberitaan Liputan 6. Pria yang memakai rompi itu bukanlah Anies, melainkan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Per Rabu (18/10/2023), tidak ada keterangan resmi dari sejumlah instansi terkait (seperti KPK atau pihak kepolisian) yang membenarkan klaim soal Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan sumber kredibel yang mengonfirmasi klaim tentang Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan.

Narasi di video unggahan sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim tersebut. Sampul video unggahan pun juga merupakan hasil suntingan.

Jadi, informasi yang menyebutkan Ketua KPK Firli Bahuri terima suap Rp1 miliar untuk tutupi kasus mega korupsi Anies Baswedan itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Hukum
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi