Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Ada Bom dari TNI yang Menewaskan Egianus Kogoya?

Tidak ada sumber informasi kredibel yang mendukung klaim tewasnya Egianus karena bom TNI.

Benarkah Ada Bom dari TNI yang Menewaskan Egianus Kogoya?
Header Periksa Fakta Bom TNI Tewaskan Egianus Kogoya. tirto.id/Fuad

tirto.id - Konflik Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dengan Pemerintah Indonesia masih terus berlanjut.

Sejak Februari 2023 lalu, TPNPB-OPM menyandera seorang pilot Susi Air, Philip Mehrtens. Sampai lewat tengah tahun 2023, belum ada upaya pembebasan yang berhasil dilakukan. Per akhir Mei 2023, TPNPB-OPM bahkan sempat mengancam bakal menembak pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut jika tidak ada inisiatif pembicaraan untuk negosiasi Papua merdeka.

Selain itu, pada sekitar bulan Mei juga terjadi baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu dengan TNI di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kondisi konflik yang memanas ini mendorong terjadinya diskusi di media sosial. Dalam beberapa bulan terakhir ada sangat banyak isu ataupun klaim yang beredar di media sosial mengenai perkembangan kondisi konflik ini.

Salah satu yang terbaru, di Facebook muncul unggahan tentang spekulasi adanya bom dari TNI yang menewaskan pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga Egianus Kogoya.

"RATAKAN..!! Gemparkan Seluruh Dunia BOM TNI Diduga TEWASKAN Egianus Kogoya?" begitu pesan dari unggahan akun Facebook "Care" pada Senin (3/7/2023). Terdapat video berdurasi tujuh menit 20 detik yang menyertai unggahan itu.

Foto Periksa Fakta Bom TNI Tewaskan Egianus Kogoya

Foto Periksa Fakta Bom TNI Tewaskan Egianus Kogoya. foto/Hotline periksa fakta tirto

Sampai Kamis (6/7/2023), video tersebut sudah disaksikan sebanyak 133 ribu kali, mendapat setidaknya 2.900 tanda suka (likes), dan 548 komentar. Melihat sejumlah komentar teratas dari unggahan terlihat ada kecenderungan masyarakat percaya akan narasi ini.

Di platform YouTube terdapat video serupa, diunggah sekitar tiga hari lalu dan menjaring 9.500 penonton.

Lalu bagaimana faktanya? apakah benar ada bom TNI yang digunakan dan menewaskan Egianus Kogoya?

Penelusuran Fakta

Narasi yang coba dibawa dari unggahan ini adalah klaim Egianus Kogoya diduga tewas akibat bom TNI. Namun, usai menyaksikan keseluruhan video, Tim Riset Tirto tidak menemukan satu pun keterangan mengenai klaim tersebut.

Sepanjang video ada narator yang menyampaikan informasi dengan sejumlah footage seputar kondisi konflik Papua ini yang menjadi latarnya.

Informasi yang disampaikan narator berasal dari artikel Sumeks.co tentang keberadaan Egianus Kogoya yang tak lagi muncul sejak April 2023, sehingga memunculkan kecurigaan kalau Egianus Kogoya sudah tewas ataupun bersembunyi di hutan. Namun, tidak ada satu pun informasi yang bisa mengonfirmasi hal tersebut.

Selain membahas spekulasi kondisi Egianus Kogoya, informasi dalam artikel yang dibacakan juga mengulas soal ditangkapnya salah satu tangan kanan Egianus Kogoya, Yonce Lokbere. Dibacakan juga informasi kondisi Philip Mehrtens yang disandera oleh KKB.

Secara garis besar, tidak ada informasi yang mengonfirmasi kematian Egianus Kogoya yang disebabkan oleh bom TNI.

Sementara itu, dari pemberitaan dari sejumlah media nasional, disebutkan TNI tidak menggunakan bom dalam operasi upaya pembebasan Captain Philip Mehrtens. Permintaan menyerang kelompok KKB menggunakan bom disebut sebagai propaganda yang dibuat untuk menyudutkan TNI. (tautan berita 1, 2, 3)

Footage yang digunakan sepanjang video adalah potongan dari kegiatan KKB dan TNI di Tanah Papua. Hasil penelusuran menggunakan metode reverse search image Yandex menunjukkan footage ini diambil dari akun YouTube "Rimbah Hutan 61 (TPNPB OPM)" (tautan 1, tautan 2).

Dari berbagai cuplikan tersebut, tidak terlihat adanya penggunaan bom dalam baku tembak antara dua pihak.

Ada pula potongan yang memperlihatkan momen Konferensi Pers Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono. Ini adalah potongan dari saat ia menyampaikan kabar tentang kontak tembak KKB di Mugi Nduga Papua, sekitar April 2023 lalu, yang terarsip di kanal YouTube Puspen TNI.

Dalam konferensi pers tersebut diyakinkan kalau operasi militer yang dilakukan TNI diutamakan bersifat humanis dan berupaya sesedikit mungkin menimbulkan korban. Dengan demikian, klaim adanya pengeboman yang kemudian menewaskan Egianus Kogoya tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Kesimpulan

Hasil dari pemeriksaan fakta yang dilakukan tidak menemukan adanya sumber informasi kredibel yang membenarkan spekulasi kematian Egianus Kogoya karena bom TNI.

TNI, dalam pernyataan yang dikutip dari sejumlah media, bahkan membantah adanya penggunaan bom di operasi militer di Nduga, Papua.

Oleh sebab itu, klaim di media sosial yang menyebut kematian Egianus Kogoya karena bom TNI bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Hukum
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi