Menuju konten utama

Belum Siap, Pendaftaran Kartu Prakerja Baru Dibuka Awal April 2020

Airlangga mengakui program ini belum sepenuhnya siap sehingga memerlukan waktu selama dua pekan untuk sosialisasi.

Belum Siap, Pendaftaran Kartu Prakerja Baru Dibuka Awal April 2020
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, menjadi keynote speaker dalam AHP Business Law Forum 2020, dengan topik “Omnibus Law: Terobosan Pemerintah bagi Pertumbuhan Ekonomi” di Jakarta, Kamis (5/3/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pendaftaran kartu prakerja baru akan dibuka pada awal April 2020 atau sekira dua pekan ke depan. Airlangga mengakui program ini belum sepenuhnya siap sehingga memerlukan waktu selama dua pekan untuk sosialisasi.

“Dua minggu dari sekarang ini kami harapkan masyarakat bisa memilih dan bisa mempelajari dan bisa memutuskan ingin ikut pelatihan mana. Dua minggu dari sekarang pendaftaran baru dibuka,” ucap Airlangga dalam siaran live streaming di akun Youtube Kemenko Perekonomian, Jumat (20/3/2020).

“Ini diberikan 1 orang 1 kali kesempatan,” tambahnya.

Ia menjelaskan ada sejumlah mekanisme yang perlu diperhatikan masyarakat bila ingin menggunakan kartu prakerja. Salah satunya terkait pembatasan alokasi pendaftaran yang bisa diakses per minggunya sehingga diharapkan tak ada penumpukan.

Mereka yang bisa mendaftar terbuka bagi pekerja informal, baru lulus dan belum bekerja, sampai mereka yang terkena PHk. Para penerima nantinya diharuskan mendaftar secara online di situs resmi kartu prakerja yakni www.prakerja.go.id.

Masyarakat dapat memilih pelatihan ini dengan mengakses delapan platform digital milik mitra resmi pemerintah. Antara lain Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, Sekolah.mu, Sisnaker, Telkom Indonesia. Nantinya pembayaran dalam program kartu pra kerja ini bakal menggunakan platform Link Aja, OVO, dan Bank Negara Indonesia.

Untuk pelatihannya sendiri ada dua jenis yang diberikan, yaitu daring (online) maupun tatap muka (offline). Di dalamnya ada pilihan program pelatihan 3-in-1 (three in one) yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.

Penyelenggara pelatihan dalam program ini terbuka bagi swasta yang ingin mendaftar lewat OSS. Namun tetap ada lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas dan institusi pendidikan vokasi. Pemerintah bersama platform digital akan menyeleksi lembaga pelatihan mana yang dapat digunakan dalam program kartu pra kerja.

Kemudian ia memastikan setiap pelatihan yang diberikan akan dievaluasi. Penerima kartu prakerja sendiri juga diberi kesempatan mengevaluasi. Bentuknya bisa sesederhana seperti memberi bintang pada layanan transportasi ojol.

Selain itu, Airlangga menuturkan kalau tiap peserta yang dilatih akan diberikan batas nominal uang yang bisa dibelanjakan di platform digital. Mengenai biaya transportasi yang pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo saat kampanye, Airlangga memastkan alokasinya tetap ada. Totalnya mencapai Rp500 ribu dan dibayarkan dalam 3 tahapan.

“Pada saat selesai pelatihan diberi kesempatan evaluasi dalam bentuk survey dan begitu dikembalikan akan dapat lagi Rp150 ribu,” ucap Airlangga.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menambahkan melalui program ini nantinya perusahaan dapat terhubung dengan lembaga pelatihan. Terutama bila mereka sedang membutuhkan tenaga kerja.

“Perusahaan akan sangat mudah menemukan lemabaga pelatihan itu dan menghubungi,” ucap Denni.

Baca juga artikel terkait KARTU PRAKERJA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto