Menuju konten utama

Belanja Subsidi dan Kompensasi Oktober 2024 Rp327 Triliun

Rp139,6 triliun diperuntukkan sebagai belanja subsidi energi, dan Rp72,3 triliun untuk subsidi non energi, serta pembayaran kompensasi Rp115,1 triliun.

Belanja Subsidi dan Kompensasi Oktober 2024 Rp327 Triliun
Suahasil Nazara berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.

tirto.id - Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara, mengumumkan realisasi belanja subsidi dan pembayaran kompensasi sampai akhir Oktober 2024 mencapai Rp327 triliun. Realisasi ini melonjak 11,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp293,8 triliun.

Dari total realisasi belanja subsidi dan pembayaran kompensasi tersebut, Rp139,6 triliun diperuntukkan sebagai belanja subsidi energi dan subsidi non energi Rp72,3 triliun, serta pembayaran kompensasi Rp115,1 triliun.

“Keseluruhan pengeluaran subsidi dan kompensasi ini dimaksudkan agar harga listrik dan BBM dapat kami jaga dan masyarakat dapat terus menjalankan kegiatan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan harga listrik dan harga BBM yang betul-betul terkendali,” jelas Suahasil dalam Konferensi Pers November 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).

Total belanja subsidi energi digunakan untuk menyalurkan BBM bersubsidi dengan volume mencapai 13,476 juta kiloliter, naik 1,1 persen (yoy) dibandingkan realisasi tahun 2023 yang sebesar 13,327 juta kiloliter.

Kemudian, realisasi penyaluran subsidi liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram telah mencapai 6,13 juta kilogram, naik 1,3 persen (yoy) dibandingkan periode 2023 yang sebanyak 6,05 juta.

“Untuk pelanggan listrik bersubsidi sekarang tercatat 41,3 juta pelanggan, meningkat 4,3 persen dibandingkan jumlah pelanggan tahun lalu (39,6 juta pelanggan),” sambung Suahasil.

Sementara untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi oleh pemerintah, saat ini telah mencapai Rp246,6 triliun, lebih tinggi 21,9 persen dibandingkan penyaluran KUR tahun lalu senilai Rp202,4 triliun.

Sedangkan penikmat subsidi bunga KUR ini telah mencapai 4,3 juta debitur, yang juga lebih tinggi dibandingkan jumlah debitur KUR tahun lalu sebanyak 3,6 juta.

“Peningkatan debitur KUR ini adalah 17,4 persen. Lebih tinggi dibandingkan debitur KUR di tahun lalu. Dan untuk pupuk juga telah disalurkan, direalisasikan 5,39 juta ton pupuk bersubsidi dan ini adalah 13,8 persen lebih tinggi jumlah pupuk yang disalurkan dibandingkan tahun lalu (5,1 juta ton),” jelas Suahasil.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi