tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan alasan tidak undang influencer sebagaimana dilakukan oleh Istana Kepresidenan pada Rabu (13/1) lalu.
Menurut dia, ada tiga kelompok teratas yang dipercaya masyarakat untuk edukasi selama pandemi yakni dokter dan pakar kesehatan, pejabat publik serta tokoh masyarakat. Ketiga pihak tersebut dipilih menurut sebuah survei dengan 180 ribu responden, kata Anies. Mereka hadir dalam seremonial vaksinasi di DKI Jakarta, Jumat (15/1/2020).
"Dalam survei ada tiga unsur yang paling utama didengar soal COVID-19. Representasi unsur itulah yang kami undang pada hari ini," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Sejumlah tokoh dan pejabat yang diundang untuk vaksin antara lain Wasekjen IDI Ferry Rahman; Ketua PWNU DKI Syamsul Ma’arif; Wakil Kajati DKI Supardi; Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Herwin Budi Saputra; serta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria tak ikut divaksin. Alasannya mereka berdua merupakan penyintas COVID-19 atau sebelumnya pernah terinfeksi virus itu meski berada dalam rentang usia 18-49 tahun yang memungkinkan untuk divaksin.
Di Jakarta sendiri, kemarin pada Kamis 14 Juni 2021, sejumlah tenaga kesehatan di Jakarta juga telah menerima vaksin COVID-19. Target penerima vaksin di Jakarta, adalah sebanyak 7.610.198 jiwa.
Vaksinasi di Indonesia mulai berjalan pekan ini. Saat dimulai di Istana Kepresidenan, Raffi Ahmad yang disebut mewakili kelompok anak muda diundang. Ia adalah influencer yang dikritik keras karena malam hari usai divaksinasi justru kumpul-kumpul tanpa masker. Padahal sudah diwanti-wanti agar penerima vaksin tetap menjaga protokol kesehatan.
Editor: Zakki Amali