tirto.id - 17 Januari 2021 menjadi hari kesepuluh operasi pencarian dan pertolongan korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Berdasar Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014, pelaksanaan operasi dilaksanakan paling lama tujuh hari. Namun, pemerintah memperpanjangnya hingga tiga hari.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait perihal waktu perpanjangan operasi yang jatuh pada hari ini.
"Hari ini [menjadi] hari terakhir. Apakah diperpanjang atau tidak, mari menunggu keputusan dari pemimpin," ujar dia ketika di JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
Hari ini, Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam operasi, kemudian akan mengevaluasi kegiatan. Setelah itu, ia akan melaporkan ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi guna penentuan perpanjangan operasi.
"Apapun keputusannya tentu banyak sekali pertimbangan yang mendasari diperpanjang atau diakhiri hari ini. Bagi kami, kami melaksanakan tugas secara baik," sambung Rasman.
Per 17 Januari 2021, tim SAR gabungan telah menemukan 308 bagian tubuh korban, 58 serpihan kecil dan 54 potongan besar pesawat, satu flight data recorder (FDR), dan penutup cockpit voice recorder (CVR).
Ia berharap hari ini tim dapat menemukan CVR agar dapat diselidiki oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi guna pengungkapan penyebab jatuhnya pesawat komersial tersebut.
Hari ini, tim SAR udara akan meninjau dan mengamati area pencarian menggunakan pesawat. Sementara tim selam akan menyusuri empat sektor, yang masing-masing sektor sekira 15-30 meter.
"Tetap empat sektor [area pencarian] tapi ruang sektornya diperkecil karena di bawah itu sudah banyak yang kami angkat. Sehingga lebih efektif ketika mempersempitnya. Besar kemungkinan kami bisa menemukan isi dari CVR," jelas Rasman.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak pada pukul 14.40, Sabtu (9/1/2021) mengangkut 62 jiwa, terdiri dari: 6 awak pesawat dan 56 penumpang. Rinciannya: 43 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sriwijaya Air SJ-182 menggunakan jenis pesawat Boeing 737-500, yang digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri