Menuju konten utama

Basarnas Perpanjang Masa Evakuasi Korban JT 610 Sampai 3 Hari

Basarnas memperpanjang masa evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 sampai tiga hari kedepan, mulai Senin (5/11/2018).

Basarnas Perpanjang Masa Evakuasi Korban JT 610 Sampai 3 Hari
Tim penyelamat menunggu kedatangan sebuah kapal Angkatan Laut Indonesia membawa puing-puing dan sisa-sisa yang ditemukan dari perairan Laut Jawa tempat jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia Senin, 29 Oktober 2018. AP Photo / Tatan Syuflana

tirto.id - Humas Basarnas M. Yusuf menyatakan, masa evakuasi para korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 akan diperpanjang hingga tiga hari kedepan, yang dimulai pada Senin (5/11/2018) besok.

Sebelumnya, masa evakuasi sendiri rencananya berlangsung sampai selama 7 hari, yaitu sejak Senin (29/10/2018) dan berakhir Minggu (4/11/2018).

“Untuk setelahnya, kami akan melihat dulu perkembangannya. Tapi perpanjangan waktu selama 3 hari itu akan berfokus pada evakuasi korban,” kata Yusuf kepada Tirto, hari ini (4/11/2018).

Selain mengevakuasi para korban, tujuan dari pencarian di lapangan ialah kotak hitam (black box) pesawat JT-610 yang berperan penting pada proses penyelidikan.

Sejauh ini, tim baru menemukan FDR (Flight Data Recorder), sementara CVR (Cockpit Voice Recorder) masih dalam proses pencarian.

Dihubungi secara terpisah, anggota Komisi V DPR RI periode 1999-2004 yang membidangi perhubungan, Alvin Lie, menyoroti soal KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) yang telah menemukan FDR dari Lion Air PK-LQP.

Ia mengatakan apabila data dari FDR dan CVR (Cockpit Voice Recorder) nantinya sudah dikaji, maka laporan yang lebih komprehensif dan obyektif bisa didapat. “Baru setelah itu dapat ditentukan langkah-langkah apa untuk mencegah terjadinya kejadian serupa,” ucap Alvin.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan proses pengunduhan data dari FDR (Flight Data Recorder) telah dilakukan.

Proses pengunduhan itu dilakukan dengan melibatkan dua investigator dari ATSB (Australian Transport Safety Bureau) sejak Sabtu (3/11/2018) sore kemarin pukul 18.00 WIB.

Dari FDR yang ada, KNKT memperoleh data rekaman selama 69 jam yang mencatat 19 penerbangan pesawat Lion Air dengan kode registrasi PK-LQP itu. Untuk jumlah parameternya sendiri, tercatat lebih kurang 1.800.

“Kami sedang memilah-milah lagi untuk parameternya, dari 1.800 itu mana yang kami butuhkan. Dari situ akan kami analisis apa yang terjadi dengan penerbangan itu,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo di kantornya, Jakarta pada Minggu (4/11/2018).

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo