Menuju konten utama

Bapanas: 30% Kebutuhan Gula di Indonesia Masih Bergantung Impor

Produksi gula dalam negeri hanya bisa mencukupi sekitar 2,2 juta ton per tahun dari total kebutuhan gula nasional mencapai 3,2 juta ton per tahun.

Bapanas: 30% Kebutuhan Gula di Indonesia Masih Bergantung Impor
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan kebutuhan gula nasional saat ini masih mengandalkan impor. Dia juga menjelaskan produksi gula dalam negeri hanya bisa mencukupi sekitar 2,2 juta ton per tahun dari total kebutuhan gula nasional mencapai 3,2 juta ton per tahun.

“30 persen kebutuhan gula di Indonesia masih bergantung pada impor,” ujar Arief yang hadir secara daring di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

“Namun, seperti yang kita ketahui harga gula dunia tinggi ini disebabkan karena berbagai faktor seperti kenaikan harga produksi on farm maupun off farm. Penurunan produksi karena perubahan iklim serta restriksi ekspor dari negara penghasil gula terbesar,” tambah Arief.

Lebih lanjut, dia menuturkan saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) nomor 40 tahun 2023 terkait percepatan swasembada gula nasional. Langkah itu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional, dan ketersediaan untuk bahan baku industri gula hingga meningkatkan kesejahteraan petani tebu di tahun 2028.

“Dalam mendukung itu kita perkuat riset untuk meningkatkan produktivitas tebu dan rendemen dan menjaga kebijakan harga yg berkelanjutan bagi produsen,” ujar Arief.

Sementara itu, Arief mengklaim Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menyiapkan langkah antisipasi guna meningkatkan produksi gula dalam negeri. Salah satunya dengan membuat perluasan lahan tebu sekitar 6000 hektar di daerah Merauke, Papua.

“Kementan juga sudah menyiapkan langkah meningkatkan produktivitas baik on farm dan meningkatkan efisiensi di off farm. Bapak presiden juga meminta perluasan lahan tebu hingga 6.000 hektar pada kawasan khusus merauke. Tentunya ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin,” pungkas Arief.

Baca juga artikel terkait GULA IMPOR atau tulisan lainnya dari Hanif Gusman

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Gusman
Editor: Intan Umbari Prihatin