tirto.id - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengaku mendapat kabar bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sengaja mempengaruhi pemilih di Arab Saudi agar mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Namun, informasi itu dibantah oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. "Enggak ada arahan dari TKN ke menteri. Posisi kami apa mengarahkan menteri kan enggak ada," kata Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong kepada Tirto, Selasa (2/4/2019).
Menurut Usman, tuduhan Rizieq itu tidak berdasar karena Menlu Retno menolak untuk masuk ke dalam juru kampanye (jurkam) Jokowi-Ma'ruf.
"Kami aja enggak tahu menteri ngapain, di mana. [...] itu tuduhan tidak berdasar. Bu Menlu kan enggak mau masuk bagian jurkam," ungkap Usman.
Menurut Usman, beberapa menteri yang menjadi juru kampanye adalah mereka yang tergabung dalam partai. Selain itu, para menteri tersebut juga sudah diminta cuti tidak menjalankan tugas negara ketika berkampanye.
"Kan cuti. Harus cuti yang mau jurkam. Setahu saya Bu Menlu memang enggak masuk jurkam," tegasnya.
Sebelumnya, video pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berdurasi 4 menit lebih tersebar media sosial. Video tersebut juga diunggah akun Youtube milik FPI, Front TV, dengan durasi sekitar 16 menit.
Secara garis besar, Rizieq mengatakan Kementerian Luar Negeri mendatangi KBRI dan KJRI kemudian mengajak staf yang bertugas di sana untuk mendukung Jokowi.
"Beberapa waktu yang lalu Menteri Luar Negeri datang ke Saudi Arabia, kemudian melakukan pertemuan baik di KBRI maupun di KJRI. Selanjutnya Menlu tanpa malu-malu, tanpa sungkan-sungkan, secara terang-terangan, mengajak para staf dan seluruh pekerja yang ada di KBRI maupun KJRI agar bekerja keras memenangkan paslon 01 yaitu Jokowi," ungkap Rizieq.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto