tirto.id - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Anyar Budi Hanoto mengatakan BI sudah melakukan antisipasi ransomware jauh-jauh hari. Sejak Sabtu (13/5/2017), Bank Indonesia sudah memperbarui antivirus di sistem mereka.
"BI sejauh ini sudah menyiapkan langkah antisipatif sejak hari Sabtu dan Minggu. Pertama, melakukan disconnect dg internet dan wifi. Kedua melakukan update anti virus. Ketiga melakukan back-up untuk aplikasi-aplikasi internal dan memastikan pemenuhan langkah mitigasi risiko serta mengoordinasikan pelaksanaan teknisnya," kata Anyar kepada Tirto, Senin (15/5/2017).
Ia memastikan hingga saat ini aktivitas bisnis perbankan berjalan aman dan lancar seperti biasa. "So far, tidak ada masalah," katanya.
Sementara itu, sebagian layanan Kantor Cabang Bank (KCB) Mandiri di Daerah Istimewa Yogyakarta sempat offline pada Senin (15/5/2017) dari pukul 08.00-09.30 WIB.
Customer Service KCB Mandiri di Jalan Kaliurang Km. 6, Sleman, Yogyakarta Fitroh Any Pradanisiwi menyampaikan Bank Mandiri sedang melakukan tindakan pencegahan untuk serangan siber menggunakan virus Ransomware Wannacry.
"Sejak buka pagi tadi, baru diinstall antivirus baru untuk seluruh perangkat komputer," ujar Fitroh Any Pradanisiwi kepada Tirto.
Menurut Fitroh, berbeda dengan Bank Mandiri Konvensional, Bank Mandiri Syariah tetap buka seperti biasa.
"Kami beda server dengan Mandiri Konvensional. Jadi kalau mereka offline, kami tidak," ujar Septiana Nugrahini, CS Bank Mandiri Syariah di Kentungan, Sleman Yogyakarta.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah mengimbau bagi semua instansi-instansi penting berfokus mengamankan sistem komputer dan jaringan data milik lembaga-lembaga penting di empat sektor ekonomi strategis dari ancaman serangan Ransomware bernama WannaCry atau Wanna Decryptor.
Keempat sektor itu adalah keuangan, perbankan, transportasi, dan energi. Fokus ini mengingat serangan Ransomware WannaCry telah mewabah sebagai teror siber di sekitar 100-an negara. Misalnya, serangan malware ini menganggu jaringan pelayanan kesehatan nasional di Inggris.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri