tirto.id - Bank-bank besar di dunia, terutama yang berbasis di Eropa, memutuskan hubungan kerja (PHK) dengan 48.500 pegawai tahun ini. PHK diduga terkait dengan efisiensi.
Dikutip dari Bloomberg, para pemberi pinjaman terus mengalami tingkat bunga negatif yang secara otomatis mengurangi pendapatan mereka selama lima tahun terakhir.
Deutsche Bank AG menempati posisi tertinggi dalam rencana pemutusan hubungan kerja yang mencapai 18 ribu pegawai atau 20 persen dari tenaga kerjanya.
Banco Santander SA (Spanyol), HSBC Holdings Plc, dan Barclays Plc (Inggris), dan France's Societe Generale SA (Perancis) juga mem-PHK ribuan karyawan.
Alfa-Bank JSC, SocGen, Calxabank, National Bank of Greece juga memulangkan ribuan karyawannya.
Deutsche Bank menyatakan bahwa langkah tersebut adalah upaya untuk melakukan reorganisasi untuk mengembalikan inti bisnisnya, yaitu perbankan korporasi, perbankan swasta, dan manajemen aset.
Sebagian besar pegawai yang di PHK adalah sektor perdagangan ekuitas global dan divisi investasi, The Conversation mewartakan.
Beberapa lainnya diduga karena strategi buruk, eksekusi buruk, atau nasib buruk karena melemahnya perekonomian global, dan bisa jadi faktor ketiganya.
Melihat kasus Deutsche Bank, antara 2009 dan 2018, bank tersebut kehilangan nilai pasar sebesar 14,8 miliar dolar AS (sudah termasuk dividen yang dibayarkan ke pemegang saham).
Dengan sejumlah keadaan pasang surut, terparah di tahun 2016, nilai pasar Deutsche Bank turun hampir 27 miliar dolar AS, dan kembali bertumbuha pada 2017 sebesar 21,5 miliar dolar AS.
Jika dihitung, sebanyak 100 ribu karyawan Deutsche Bank dibayar lebih dari yang mereka hasilkan. Deutsche Bank menghabiskan 15,370 dolar per karyawan per tahun. Oleh karena itu, dengan PHK 18 ribu karyawan, tentu Deutsche Bank bisa sangat menghemat pengeluarannya.
Tahun lalu, Wells Fargo mengumumkan PHK 30 ribu karyawan, hampir dua kali lipat dari yang dilakukan Deutsche, namun lebih kaceil daripada PHK massal di bankbank tersebut bila digabungkan.
Quartz melaporkan, tidak hanya bank yang mengalami krisis ekonomi selama satu dekade terakhir, bahkan nilainya mencapai puluhan ribu.
Verizon Wireless memangkas 44 ribu karyawan (2018), Toys R Us memulangkan 30 ribu karyawan (2018), Microsoft memecat 18 ribu karyawan (2014).
Walmart Stores merumahkan 16 ribu karyawan dan menutup 269 gerai di seluruh dunia (2016), Bank of Amerika mem-PHK 30 ribu karyawan (2011), dan beberapa perusahaan lainnya.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora