tirto.id - Facebook mengaktifkan fitur Safety Check pada Jumat (26/4) sore, merespons banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Dalam fitur itu, Facebook meminta para penggunanya yang terdeteksi di wilayah Jabodetabek, memberi konfirmasi apakah ia terdampak banjir atau tidak.
Dikutip dari laman Newsroom Facebook, Facebook Safety Check setidaknya memiliki dua fungsi inti. Pertama, digunakan untuk memberitahu keluarga dan sahabat bahwa pengguna Facebook yang menerima notifikasi Facebook Safety Check, aman dari bencana. Kedua, fitur tersebut juga
berguna untuk memberikan informasi dan pertolongan tentang bencana.
Hingga berita ditulis, ada 133 permintaan bantuan dan 193 penawaran bantuan dari warga Facebook merespons banjir Jakarta memanfaatkan fitur yang pertama kali meluncur pada 16 Oktober 2014.
Selain di Facebook, Twitter pun ramai dengan warga maya yang memberikan informasi juga komentar terkait banjir yang melanda Jabodetabek. Tagar #Banjir ramai diperbincangkan dan menjadi salah satu trending topic di platform microblogging tersebut.
Memanfaatkan Socialert, kurang dari dua jam sejak berita ini dibuat, ada 460 kicauan terkait banjir menggunakan tagar tersebut menggema. Setidaknya, 35 juta pengguna Twitter lain menerima kicauan tagar banjir ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, banjir yang melanda wilayah Jakarta mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Korban tersebut adalah Imas (48, P) yang meninggal akibat kecelakaan terseret arus kali Ciliwung di Kel. Kebon Baru Jakarta Selatan dan Suyanto (70, L) meninggal akibat serangan jantung di Kel. Bidara Cina Jakarta Timur.
“Sebanyak 285 KK dan 2258 Jiwa pengungsi akibat banjir pada tanggal 26 April 2019. Saat ini lokasi pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis, Jumat (26/4/2019).
Menurut Sutopo, hujan deras yang cukup lama di wilayah Bogor telah menyebabkan naiknya debit Sungai Ciliwung pada Kamis malam. Tinggi muka air Sungai Ciliwung hingga mencapai 220 - 250 cm, sehingga status Siaga 1.
“Naiknya debit Sungai Ciliwung menyebabkan banjir bantaran sungai di beberapa wilayah di Jakarta,” kata dia.
Editor: Alexander Haryanto