tirto.id - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, menjamin masalah keterlambatan tibanya bagasi para penumpang pesawat dapat diatasi di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Awaluddin mengatakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan tersebut adalah dengan menerapkan sistem bagasi berbasis teknologi informatika.
“Untuk meningkatkan kenyamanan, kami tengah mengembangkan satu basis sistem aplikasi yang lebih menjaminkan terhadap kepastian diterimanya bagasi,” ungkap Awaluddin dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (1/5/2017) malam.
Kendati menyebutkan perihal pengadaan sistem aplikasi, Awaluddin belum menjelaskan secara rinci bagaimana cara kerja dari aplikasi tersebut dan kapan aplikasi tersebut bisa mulai dinikmati para penumpang.
“Aplikasi tersebut akan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 178/2015. Yang mana di situ diatur standar dari bagasi yang diterima oleh penumpang. First pack itu maksimal 20 menit, sementara last pack maksimal 40 menit,” ujar Awaluddin.
“Sistem itu nantinya dapat didistribusikan kepada para penumpang, dia bisa lihat progresnya. Waktu kedatangan bagasi yang telah diestimasikan dapat dilihat, prediksinya berdasarkan acuan pada PM 178/2015 tersebut,” tambah Awaluddin.
Lebih lanjut, Awaluddin juga menuturkan sejumlah pengecualian terkait dengan aturan ketibaan bagasi tersebut.
“Misal saat hujan, PM 178/2015 itu tidak bisa digunakan, karena kalau tetap dilakukan malah bisa menimbulkan masalah pada bagasi, seperti basah karena air hujan. Sementara kalau tidak dalam kondisi seperti itu, tapi first pack lebih dari 20 menit maupun last pack lebih dari 40 menit, itu berarti kami tidak memenuhi service level guarantee kepada para penumpang. Standar tersebut dipakai baik pada penerbangan domestik maupun internasional,” jelas Awaluddin.
Selain tengah membuat sistem aplikasi, Awaluddin pun sempat menyebutkan sejumlah modul dari beberapa sistem berbasis teknologi informatika lainnya yang akan diterapkan. “Di antaranya terkait dengan pemindaian barang penumpang, kecepatan delivery, semua punya sistem breakdown area dan markup area. Hal-hal itu kemudian jadi basic system yang ada,” ujar Awaluddin lagi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sendiri mengaku puas dengan pelaksanaan operasional untuk penerbangan internasional di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang dimulai sejak kemarin. “Kami berharap banyak pada terminal ini. Diharapkan ini bisa mendukung komitmen Nawacita, karena kita berkewajiban meningkatkan kemampuan ekonomi bangsa,” ucap Budi Karya di Bandara Soekarno Hatta, semalam.
Adapun setelah seluruh penerbangan domestik dan internasional Garuda Indonesia, penerbangan yang akan masuk selanjutnya adalah dari maskapai-maskapai yang tergabung dalam grup Skyteam. Menurut rencana, pada akhir Juli hingga awal Agustus mendatang, akan ada sebanyak 24-25 maskapai yang sudah bisa beroperasi di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari