Menuju konten utama

Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi Setelah Hari Nyepi

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali beroperasi kembali setelah ditutup 24 jam selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939.

Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi Setelah Hari Nyepi
Seorang petugas keamanan adat Bali atau Pecalang berpatroli di jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Selasa (28/3). Dalam perayaan Nyepi umat Hindu Bali melaksanakan empat pantangan yaitu tidak berpergian, tidak bekerja, tidak menyalakan lampu/api dan tidak menikmati hiburan selama 24 jam. ANTARA FOTO/Panji Anggoro/nym/ama/17.

tirto.id - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali beroperasi kembali setelah ditutup 24 jam selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Rabu, menjelaskan bandara dibuka mulai pukul 06.01 WITA.

Arie menjelaskan penerbangan pertama yang berangkat dari Denpasar yakni Garuda Indonesia GA-339 tujuan Surabaya untuk domestik dan untuk internasional dilayani maskapai AirAsia dari Denpasar menuju Perth.

Sedangkan untuk kedatangan domestik pertama yakni maskapai penerbangan Nam Air dari Yogyakarta dan kedatangan internasional oleh Garuda Indonesia dari Pudong, China.

Arie menambahkan saat ditutup selama 24 jam, tidak ada peristiwa gawat darurat yang terjadi di Bandara Ngurah Rai.

Kesibukan dan aktivitas para penumpang dan kendaraan pengantar yang hilir mudik juga mulai memadati kawasan bandara.

Selama penutupan bandara berkaitan dengan Hari Raya Nyepi, sebanyak 324 jadwal penerbangan domestik dan internasional tidak beroperasi terdiri atas 123 penerbangan domestik dan 131 internasional.

Penutupan rutin setiap Nyepi itu telah disebarluaskan melalui "Notice to Airman" (NOTAM) atau pemberitahuan kepada seluruh pelaku penerbangan dan bandara di dunia dengan nomor A-3800.

Meski ditutup, pihak bandara menyiagakan 316 petugas baik pengamanan, pelayanan penumpang hingga petugas gawat darurat.

Bali, pada Selasa (28/3/2017) kemarin sunyi. Pulau berpenduduk sekitar 4,3 juta jiwa itu sedang melaksanakan ibadah Tapa Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Saka 1939. Umat Hindu mengurung diri melaksanakan ibadah Tapa Brata selama 24 jam sejak Selasa pukul 06.00 WITA sebelum matahari terbit hingga Rabu (29/3/2017) pukul 06.00 waktu setempat.

Tapa Brata Penyepian tersebut meliputi amati karya (tidak bekerja dan aktivitas lainnya), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu atau tanpa hiburan/bersenang-senang).

Bandara Ngurah Rai yang biasanya sibuk, selama 24 jam ke depan penerbangan ditutup, mengakibatkan 324 penerbangan reguler baik domestik maupun internasional tidak beroperasi.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NYEPI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri