tirto.id - Lima orang, tiga perempuan dan dua laki-laki, tewas akibat baku tembak antara orang-orang yang berpakaian seperti musisi mariachi di Plaza Garibaldi, Kota Meksiko, sebagaimana diwartakan The Guardian pada Minggu (16/9/2018).
Kantor kejaksaaan Kota Meksiko, menyatakan delapan orang, salah satunya warga negara asing terluka akibat insiden yang terjadi di Plaza Garibaldi yang terkenal dengan bar dan live music itu.
Empat dari lima orang korban tewas berusia 22 sampai 46 tahun, menurut keterangan polisi setempat. Sementara satu orang lagi belum teridentifikasi.
Orang-orang di Plaza Garibaldi berteriak dan berlarian saat mendengar tembakan sekitar pukul 22.00 waktu setempat pada Jumat (14/9/2018). Dalam video yang diunggah ke internet, tampak orang-orang awalnya belum menyadari ada tembakan di sekitar mereka.
Video juga menampakkan seorang musisi di sebuah restoran di Plaza Garibaldi tiba-tiba berhenti menyanyikan lagu "Meksiko La Cucaracha" dengan harpa ketika sejumlah tembakan terjadi di dekatnya.
Video singkat itu diambil oleh Giovanni Emmanuel Uribe, salah satu pengunjung plaza yang berada di sana bersama teman-teman dan keluarganya.
"Kami bisa mendengar banyak sekali tembakan, teriakan, dan orang-orang yang berlari ketakutan," ujar Uribe.
Uribe mengatakan, dia segera menutup tirai restoran dan memblokir pintu dengan meja sebelum bersembunyi di kamar mandi dengan teman-temannya sampai mereka mendengar polisi dan ambulans tiba.
"Saya sempat melihat TKP [Tempat Kejadian Perkara] dan melihat tubuh-tubuh yang terbaring di lantai dan saya segera keluar," ujarnya.
Plaza Garibaldi berbatasan langsung dengan salah satu lingkungan paling terkenal di Kota Meksiko, Tepito, markas geng La Union. Menurut polisi, La Union berperan besar dalam pengedaran obat-obatan terlarang dan raket keamanan (protection rackets).
Tepito menjadi semakin kacau dan jadi pusat kekerasan selama sebulan terakhir, usai pemimpin geng Roberto Moyado Esparza alias El Betito ditangkap polisi.
Menurut laporan BBC, angka pembunuhan di kota Meksiko semakin bertambah sejak 2014. Lebih dari 200 ribu orang tewas atau menghilang sejak Desember 2006, saat Pemerintah Meksiko mendeklarasikan perang terhadap organisasi penjahat.
Catatan terburuk terjadi pada 2017 dengan angka pembunuhan mencapai 25 ribu orang. Ini merupakan jumlah terbanyak sejak penghitungan dengan cara modern diterapkan. Organisasi penjahat atau geng menyumbang hampir tiga perempat dari pembunuhan tersebut.
Editor: Dipna Videlia Putsanra