Menuju konten utama

Bahaya Tidur dengan Rambut Basah, Apa Risikonya?

Tidur dengan rambut basah bisa menyebabkan tumbuhnya jamur di kulit kepala, menyebabkan ketombe bahkan kanker kulit.

Bahaya Tidur dengan Rambut Basah, Apa Risikonya?
Ilustrasi Tidur. foto/istckphoto

tirto.id - Rasa kantuk membuat beberapa orang tidak sempat mengeringkan rambut setelah keramas di malam hari. Padahal, tidak mengeringkan rambut dapat menyebabkan beberapa risiko penyakit.

Seperti dilansir Antara, meskipun belum ada bukti bahwa tidur dalam keadaan rambut basah bisa menyebabkan flu, tetapi setidaknya terdapat lebih dari 200 virus penyebab flu atau yang dikenal dengan rhinovirus.

Rhinovirus adalah virus paling umum yang menyebabkan flu. Virus tersebut masuk melalui mulut, hidung, ataupun mata. Kemudian virus akan menyebar ketika orang yang terinfeksi, batuk, bersin dan berbicara, demikian dilansir Mayoclinic.

Tidak hanya itu, penularan atau terkena flu dapat terjadi ketika kita menyentuh barang milik seseorang yang terinfeksi seperti handuk, mainan, ataupun telepon genggam miliknya.

Namun, seperti dilansir Healtline, tidur dengan rambut basah tidak akan menyebabkan flu. Akan tetapi, ada beberapa risiko penyakit lain seperti, infeksi jamur dan kerusakan rambut.

"Seseorang yang flu, disebabkan karena terinfeksi virus. Bukan karena tertidur dengan rambut basah," ujar pendiri push health Dr. Adarsh Vijay Mudgil, MD.

Risiko infeksi jamur di kulit kepala disebabkan oleh tumbuhnya jamur bernama malassezia. Dilansir Medical News Today, malassezia adalah jamur yang biasanya tumbuh di kulit kepala, dan menyebabkan ketombe bahkan kanker kulit. Jamur malassezia tumbuh karena rambut yang dibiarkan lembab, ataupun tidak dikeringkan sesudah keramas.

Tidak hanya itu, kebersihan pada bantal pun dapat menjadi faktor utama tumbuhnya jamur. Jamur akan tumbuh subur di lingkungan yang hangat serta sarung bantal yang basah, sehingga bantal akan memberikan tempat berkembang biak yang ideal.

Sebuah penelitian mengatakan, terdapat 4-16 spesies jamur di bantal yang telah diuji. Salah satunya ada aspergillus fumigatus, dilansir dari Center of Disease Control and Prevention (CDC).

Aspergillus fumigatus adalah virus yang berada di dalam dan di luar ruangan. Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, jika menghirup spora virus ini akan berakibat pada alergi, memperburuk gejala asma, infeksi pari-paru, bahkan organ lainnya.

Risiko lainnya dari tidur dengan rambut yang basah adalah kerusakan pada rambut. Hal tersebut disebabkan kondisi rambut yang paling lemah adalah saat rambut basah.

Apalagi saat posisi tidur tidak menentu, maka akan meningkatkan potensi kerusakan rambut. Selain itu, jika rambut tidak ingin kaku, maka disarankan untuk melepas ikatan rambut. Namun, apabila Anda terpaksa untuk tidur, dengan rambut yang basah Anda dapat mengatasinya dengan empat langkah di bawah ini,

1. Mengoleskan minyak kelapa ke rambut

Saat rambut dalam kondisi basah, maka akan terjadi penyerapan air dan pembengkakan yang menyebabkan lipatan kutikula rambut berdiri. Sehingga, rambut yang basah, rentan terhadap kerusakan.

Minyak kelapa dapat mengurangi potensi kerusakan pada rambut, karena dapat mengurangi jumlah air yang diserap. Namun, mengoleskan minyak kelapa ke rambut tidak disarankan bila Anda menderita eksem seboroik karena dapat memperburuk keadaan. Dilansir Webmd, penyakit eksem seboroik adalah kelainan yang umumnya terjadi pada kulit kepala, dan ruamnya terlihat seperti ketombe dan inflamasi.

2. Menggunakan kondisioner

Pemakaian kondisioner akan menutup kutikula rambut, mengurangi gesekan, dan melemaskan rambut.

3. Mengeringkan rambut

Pastikan agar Anda dapat mengurai rambut sebelum tidur, agar menghindari tekanan rambut yang ekstra pada rambut. Sehingga semakin sedikit air pada rambut, dapat meminimalkan kerusakan.

4. Menggunakan bantal sutra

Bantal sutra yang halus dapat mengurangi gesekan pada rambut, sehingga baik untuk kulit. Meski belum ada penelitian yang membuktikan, tetapi penggunaan bantal sutra dapat mengurangi potensi kerusakan rambut.

Baca juga artikel terkait BAHAYA TIDUR DENGAN RAMBUT BASAH atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto