tirto.id - Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa menjadi pembicaraan tersendiri sejak tampil untuk Tim Nasional Indonesia U16. Melihat performa memikat si kembar ini, keduanya bukan tidak mungkin menjadi andalan Indonesia di Piala Dunia U20 2021 yang akan digelar di negeri sendiri.
Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2021 bakal menjadi tantangan tersendiri. Indonesia akan menjamu 23 negara lain dari enam konfederasi berbeda. Dari situ ada harapan muncul agar Garuda bisa lebih kompetitif, tak hanya menjadi tim penggembira.
Pasalnya selama ini baru sekali Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia U20, yaitu pada 1979. Itu pun Indonesia selalu mengalami kekalahan dalam tiga laga penyisihan grup. Garuda tidak bisa mencetak gol dan kebobolan 16 kali.
Para pemain yang kini tampil untuk Timnas Indonesia U19 adalah mereka yang paling berpeluang untuk mengenakan seragam Garuda di dada pada Piala Dunia U20 2021. Dua nama yang paling mencolok, bisa jadi adalah Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa.
Sudah Mengilap Sejak di Timnas U16
Si kembar kelahiran 16 Januari 2002 ini sudah menjadi tulang punggung tim nasional usia muda sejak lama. Dalam turnamen internasional resmi pertama mereka, Bagus dan Bagas turut membantu Timnas U16 meraih gelar juara Piala AFF U16 2018 yang digelar di negeri sendiri.
Penampilan Bagus Kahfi termasuk istimewa. Sebagai pemain depan, dia mampu mencetak 14 gol hanya dalam tujuh penampilan. Sementara itu, Bagas Kaffa yang berposisi sebagai bek kanan turut membantu Garuda untuk hanya kebobolan empat kali sepanjang turnamen.
Catatan penting lain terjadi di Piala Asia U16 2018 yang digelar di Malaysia. Penampilan Garuda di turnamen tersebut dibuka dengan kemenangan 2-0 atas Iran di babak penyisihan grup. Bagus membuka keunggulan tim pada menit keempat, sedangkan Bagas memantapkan skor pada injury time.
Tim asuhan Fakhri Husaini lolos ke perempat final dengan status juara Grup C. Namun ketika tinggal selangkah lagi untuk memastikan tiket lolos ke Piala Dunia U17 2019, Indonesia dikandaskan oleh Australia dengan skor 2-3.
Kunci Penting ke Piala Asia U19 2020
Tahun ini, dengan naiknya Bagus dan Bagas ke Timnas Indonesia U19, mereka kembali memberikan kontribusi untuk Garuda. Tim yang lagi-lagi ditangani Fakhri Husaini, mengamankan tiket lolos ke putaran final Piala Asia U19 2020 di Uzbekistan.
Peran Bagus vital dalam laga terakhir kualifikasi kontra Korea Utara (10/11). Indonesia sempat tertinggal oleh gol Kim Kwang-chong pada menit ke-41. Andai skor itu bertahan hingga akhir, Timnas U19 hanya akan menjadi runner-up.
Namun terjadi pelanggaran terhadap Bagus di kotak penalti Korea Utara. Wasit menunjuk titik putih. Dengan ketenangannya, Bagus mampu mengeksekusi tendangan 12 pas dengan baik, membuat skor imbang, dan menyegel tempat di Uzbekistan tahun depan.
“Terima kasih, masyarakat Indonesia. Kita sudah bekerja keras untuk mendapatkan poin. Saya tunjukkan kalau kita di tim ini layak juga berjuang untuk bangsa dan negara,” ungkap Bagus usai pertandingan tersebut.
Sementara itu, Bagas juga berperan penting. Dia selalu tampil penuh dalam tiga pertandingan kualifikasi. Selain itu, pemain bernomor punggung 2 ini membuka keunggulan Indonesia saat jumpa Hong Kong (8/11). Bagas mencetak gol cantik dengan menerobos dari sayap kanan, kemudian muncul dari belakang bek lawan untuk menyambut umpan terukur David Maulana.
Tempaan Garuda Select
Penampilan Bagas dan Bagus yang ciamik tidak terlepas dari tempaan saat mereka di Garuda Select, program pembinaan usia muda yang dilakukan PSSI bekerja sama dengan Mola TV. Bagas dan Bagus masuk ke dalam angkatan pertama Garuda Select yang menjalani latihan di Inggris pada Januari hingga Mei 2019 lalu.
Penampilan perdana keduanya di tanah Inggris juga menarik. Garuda Select berjumpa Walsall FC U16. Sempat tertinggal 1-5 di babak pertama, anak-anak muda Indonesia mampu mencetak tiga gol balasan pada paruh kedua. Kerja sama si kembar Bagas-Bagus—yang disebut memiliki “pemahaman telepatik”—menghasilkan gol perdana tim mereka.
Sepanjang 16 pertandingan di Inggris, Garuda Select angkatan pertama tercatat menang lima kali, seri empat kali, dan kalah tujuh kali. Pengalaman bertanding di luar negeri, beradaptasi dengan cuaca dan ketatnya kompetisi sepakbola Inggris, dan ditempa direktur program Dennis Wise, menjadi bekal penting untuk masa depan anak-anak muda Indonesia.
Bagus mengakui hal ini. Dikutip Antara, dia mengatakan: “Lebih nyaman berlatih, mungkin karena terbiasa melawan pemain berpostur lebih besar. Mental juga semakin terasah.”
Program jangka panjang Garuda Select berpotensi melahirkan nama-nama lain yang akan menghiasi Timnas Indonesia ke depan. Bukan hanya di level junior, melainkan juga level senior.
Rangkaian pertandingan Garuda Select yang kini sudah angkatan kedua, dapat disimak melalui live streaming Mola TV. Tayangan ini dapat ditonton dengan menyediakan perangkat Mola Polytron Streaming, Mola Polytron Smart TV, atau melalui aplikasi Mola TV di perangkat mobile.
Editor: Advertorial