tirto.id - Indonesia resmi ditunjuk oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021. Tantangan besar dimulai dari titik penunjukan tersebut. Indonesia tidak hanya mesti menyuguhkan gelaran istimewa. Tim nasional (timnas) U19 yang bakal berlaga di turnamen tersebut juga bakal diuji dengan kekuatan level dunia.
Indonesia adalah negara Asia Tenggara kedua yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 setelah Malaysia pada 1997. Jika ditarik lebih jauh, sudah ada enam negara Asia yang mendahului Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia U20, mulai dari Jepang (1979), Arab Saudi (1989), Qatar (1995), Malaysia (1997), Uni Emirat Arab (2003), dan Korea Selatan (2017).
Menuju Peta yang Lebih Besar
Untuk persiapan Piala Dunia U20 2021, Indonesia sudah menyiapkan 10 stadion. Delapan di antaranya terletak di Pulau Jawa, yaitu Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot (Bekasi), Jalak Harupat (Bandung), hingga Gelora Bung Tomo (Surabaya). Dua lainnya adalah Stadion I Wayan Dipta (Bali) dan Jakabaring (Palembang).
Namun, berstatus sebagai negara penyelenggara tidak lantas menjamin prestasi. Tercatat hanya ada dua negara yang sukses menjadi juara Piala Dunia U20 ketika menjadi tuan rumah, yaitu Portugal (1991) dan Argentina (2001).
Sementara, prestasi terbaik wakil Asia di turnamen ini hanyalah runner-up. Ada tiga tim yang bisa mencapai titik tersebut, yaitu Qatar (1981), Jepang (1999), dan Korea Selatan (2019).
Saat Malaysia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, mereka hanya menjadi juru kunci Grup A. Harimau Malaya selalu kalah, hanya bisa mencetak dua gol, dan kemasukan sembilan kali. Bayang-bayang prestasi Malaysia tersebut, bisa jadi cerminan untuk Timnas Indonesia yang tampil dua tahun lagi.
Sepanjang sejarah, baru sekali Garuda Muda lolos ke Piala Dunia U20, yaitu pada 1979. Ketika itu tim yang dilatih oleh Soentoro Soetjipto luluh lantak di Grup B. Mereka tumbang oleh Argentina yang memiliki Diego Maradona dengan skor telak 0-5. Total, dalam tiga laga, gawang Garuda terkoyak 16 kali tanpa mampu membalas sebiji gol saja.
Piala Dunia U20 2021 tak mungkin jadi arena Indonesia mengenang luka masa lalu. Sebaliknya, ini adalah arena bagi Garuda menaikkan level mereka. Pasalnya, lawan yang dihadapi jelas bukan level regional semata, melainkan dunia.
Arena Pertunjukan Calon Bintang
Dua tahun sebelum Piala Dunia U20 2021, bintang-bintang muda sudah mendapatkan tes di ajang Piala Dunia U17 2019 yang digelar di Brasil. Jika melihat deretan tim yang lolos ke babak 16 besar yang akan dimulai pada Selasa (5/11), kekuatan sepak bola di level junior memang bukan cuma milik Amerika Selatan dan Eropa.
Tiga dari empat tim asal Afrika lolos ke 16 besar. Mereka adalah Angola, Nigeria, dan Senegal. Khusus Super Eagles, julukan Nigeria, mereka muncul dengan predikat juara Piala Dunia U17 sebanyak tiga kali dalam enam edisi terakhir.
Asia juga cukup bisa berbicara banyak. Tercatat, dua wakil AFC melaju ke babak 16 besar Piala Dunia U20 2019, yaitu Jepang dan Korea Selatan. Tim-tim dari Asia akan berupaya melewati atau setidaknya mengulang sejarah Qatar (1981), Jepang (1999), dan Korea Selatan (2019) sebagai kontingen AFC yang berhasil menjadi runner-up Piala Dunia U20.
Seperti halnya Piala Dunia U20, Piala Dunia U17 ibarat kawah candradimuka yang melahirkan nama-nama besar. Carlos Vela (Meksiko) jadi peraih Sepatu Emas Piala Dunia U17 2005 di Peru. Francesc Fàbregas (Spanyol) dan Toni Kroos (Jerman) menyandang gelar pemain terbaik turnamen. Fàbregas meraihnya di Piala Dunia U17 2003 (Finlandia), sedangkan Kroos di Korea Selatan 2007.
Tahun ini, nama-nama besar bisa saja keluar Piala Dunia U17 2019. Ada Noah Botic (Australia) yang sepanjang penyisihan grup sudah mengemas empat gol. Tidak dapat dilupakan adalah Ki-Jana Hoever, bek Belanda yang direlakan Liverpool untuk tampil di turnamen ini. Hoever tercatat sebagai pemain termuda yang membela The Reds di Piala FA sepanjang sejarah.
Nama-nama ini berpotensi terus tampil untuk timnas mereka hingga Piala Dunia U20 2021 di Indonesia. Namun, bukan cuma mereka saja. Banyak bintang dari negara-negara lain yang tak masuk skuad di Piala Dunia U17 2019 yang bisa menebarkan pesona di Indonesia dua tahun lagi. Sebut saja Ansu Fati (Spanyol) yang kini tampil untuk Barcelona.
Sepanjang sejarahnya, banyak bintang sepak bola yang pernah bermain di Piala Dunia U20. Malaysia (1997) pernah kedatangan Juan Roman Riquelme, Pablo Aimar, Thierry Henry, Michael Owen, dan Shunsuke Nakamura.
Pada edisi lainnya, Ronaldinho (1999), Kaká (2001), Andrés Iniesta (2003), Lionel Messi (2005), Arturo Vidal (2007), Paul Pogba (2013), sampai Erling Braut Håland (2019) juga menghiasi turnamen dua tahunan ini.
Maka jangan heran jika dua tahun lagi akan ada calon nama-nama pemain besar yang berlaga di tanah Nusantara. Kita semua berpotensi menjadi saksi sejarah kelahiran para bintang.
Piala Dunia U20 2021 dan Masa Depan Indonesia
Sebelum lolos otomatis ke Piala Dunia U20 2021, Timnas Indonesia sebenarnya berpeluang tampil lebih cepat, yaitu di Piala Dunia U20 2019. Namun, di Piala AFC U19 2018 yang digelar di Jakarta, Bekasi, dan Cibinong lalu, Garuda terhenti di perempat final. Padahal, hanya empat tim yang mewakili AFC ke Piala Dunia U20.
Kini, menatap Piala Dunia U20 2021, Garuda dapat menarik pemain-pemain terkuat dari mana saja. Ada Timnas Indonesia U19 yang sejak Rabu (6/11) akan bertarung di Kualifikasi AFC Championship 2020. Pasukan yang dilatih Fakhri Husaini ini sudah menjalani beratnya pertarungan di level Asia Tenggara ketika menjadi peringkat ketiga AFF U19 Championship 2019.
Skuad ini sudah memiliki nama-nama paten. Ada si kembar Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa. Tidak dapat diabaikan adalah Beckham Putra, Rendy Juliansyah, Brylian Aldama, hingga kapten David Maulana yang mengisi sektor tengah. Kiper Ernando Ari tampak solid menjaga gawang dari serbuan lawan.
Pembinaan generasi yang lebih muda melalui Garuda Select juga dapat menghadirkan nama-nama baru jelang Piala Dunia U20 2021. Terakhir, dalam gelombang kedua Garuda Select, program ini mengangkut 24 pemain untuk berangkat ke Inggris dan Italia. Ini adalah program jangka panjang PSSI dan Mola TV demi ambisi lolos ke Olimpiade 2024.
Daripada melihat Piala Dunia U20 2021 dari sudut pandang beratnya Timnas Indonesia bersaing, ajang tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur soal di manakah sebenarnya level sepak bola negeri ini di dalam kekuatan dunia.
*seluruh pertandingan Piala Dunia U17 2019 dapat ditonton melalui live streaming Mola TV. Demikian pula pertandingan Timnas Indonesia di segala level umur, termasuk Timnas Indonesia U19 dan Garuda Select.