Menuju konten utama

Bagaimana Proses Penularan Cacar Monyet & Bentuk Monkeypox?

Benarkah cacar monyet atau monkeypox akan jadi pandemi seperti COVID-19, lantas bagaimana gejala hingga cara penularannya?

Bagaimana Proses Penularan Cacar Monyet & Bentuk Monkeypox?
Ilustrasi Cacar Monyet. foto/Istockphoto

tirto.id - Gejala dan cara penularan penyakit cacar monyet atau monkeypox harus makin diwaspadai. Pasalnya, belakangan ini kasus cacar monyet terus bertambah di Indonesia.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa per 12 November 2023, total pasien cacar monyet yang ada di Jakarta sudah mencapai 34 orang. Semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 25-50 tahun.

Sebagai langkah antisipasi agar penyakit ini tidak semakin menyebar, Dinkes DKI Jakarta telah melakukan vaksinasi terhadap 495 orang yang berisiko tinggi terkena cacar monyet.

Sementara itu, merebaknya cacar monyet ini membuat masyarakat semakin resah. Bahkan, muncul isu yang menyebutkan kalau penyakit ini bisa menjadi penyebab pandemi seperti halnya COVID-19.

Isu tentang pandemi 2.0 memang sudah ramai dibicarakan sejak beberapa waktu lalu. Isu ini kemudian menguat lantaran media sosial diramaikan dengan firasat Wirang Birawa yang menyebutkan akan ada skenario pandemi yang mirip dengan COVID-19, salah satunya disebabkan oleh hewan monyet.

Di pihak lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan perilaku seksual karena cacar monyet dapat menular lewat hubungan intim. Beliau juga memastikan cacar monyet tidak akan menjadi wabah besar seperti COVID-19 karena penularannya terbatas di kelompok tertentu.

Cacar Monyet Menular Melalui Apa & Bagaimana Caranya?

Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dapat juga menular dari manusia ke manusia. Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, berikut cara penularan cacar monyet:

1. Dari hewan ke manusia

  • Melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi
  • Menggunakan/memakan produk yang dihasilkan dari hewan terinfeksi

2. Manusia ke manusia

  • Kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan dari tubuh penderita cacar monyet.
  • Menular lewat droplet pernapasan saat melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
  • Melalui hubungan seksual
Perlu diketahui bahwa seseorang juga bisa tertular ketika bersentuhan langsung dengan bahan yang terkontaminasi virus cacar monyet. Misalnya pakaian yang sudah terpapar luka atau cairan tubuh dari penderita cacar monyet.

Bagaimana Virus Cacar Monyet Menyebar?

Cacar monyet sebenarnya termasuk penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan melalui hewan ke manusia. Cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Menurut Kementerian Kesehatan, cacar monyet ditemukan pertama kali pada 1958 ketika koloni monyet yang dipelihara sebagai objek penelitian tiba-tiba terkena penyakit mirip cacar. Karena itu, penyakit ini kemudian disebut dengan cacar monyet karena memang pertama kali ditemukan pada jenis hewan tersebut.

Cacar monyet kemudian menyebar dan mulai menular pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itulah penyakit cacar monyet terus meluas dan makin banyak orang yang terinfeksi, terutama di wilayah Afrika Tengah dan Barat.

Meski ditemukan pertama kali pada monyet, tapi hewan tersebut bukanlah reservoir utamanya. Sumber atau dari mana virus ini berasal masih belum diketahui secara pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Bentuk Monkeypox dan Gejala pada Kulit

Gejala cacar monyet pada manusia mirip dengan gejala cacar air. Bedanya, cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak.

Cacar monyet diketahui memiliki masa inkubasi sekitar 6-13 hari, bisa juga berkisar antara 5-21 hari. Gejalanya sendiri terbagi menjadi dua fase, yaitu:

1. Gejala fase invasi

Fase ini biasanya berlangsung 0-5 hari dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala hebat
  • Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, bisa terjadi di bagian selangkangan, leher, atau ketiak.
  • Nyeri otot
  • Kekurangan energi atau merasa lelah

2. Gejala fase erupsi

Setelah demam, muncul ruam pada kulit yang dimulai dari wajah dan menyebar bertahap ke anggota tubuh lainnya seperti dada, tangan, dan kaki. Namun, ada juga beberapa kasus ketika seseorang mengalami gejala awal berupa ruam yang kemudian diikuti oleh gejala lainnya.

Biasanya ruam akan terkonsentrasi di wajah serta telapak tangan dan kaki, tapi bisa juga menyebar ke selaput lendir mulut. Pada kasus yang lebih jarang, ruam cacar monyet juga bisa terjadi di alat kelamin, konjungtiva, hingga kornea.

Ruam cacar monyet memiliki bentuk yang mirip seperti jerawat. Ruam tersebut akan mengalami beberapa fase, yaitu:

  • Makula (perubahan kulit tanpa perubahan bentuk/tekstur)
  • Papula (lesi yang terlihat tegas dan sedikit terangkat)
  • Vesikel (lesi berisi cairan bening)
  • Pustula (lesi berisi cairan kekuningan)
  • Kerak yang mengering dan kemudian akan rontok
Perlu diketahui bahwa jumlah ruam atau lesi sangat bervariasi pada setiap pasien cacar monyet. Gejala cacar monyet biasanya akan berlangsung selama 2-4 minggu. Akan tetapi, tingkat keparahan penyakit bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya tingkat kekebalan tubuh, memiliki penyakit lain, atau usia (cacar monyet diketahui bisa lebih parah pada anak-anak).

Baca juga artikel terkait CACAR MONYET atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari