tirto.id - Belum lama ini, Ringgo Agus Rahman membagikan pengalaman istrinya Sabai Dieter Morscheck melahirkan anak kedua mereka dengan proses melahirkan normal di akun Instagram miliknya @ringgoagus.
Ringgo juga menceritakan bahwa istrinya ingin melahirkan anak kedua mereka dengan proses normal dengan alasan penasaran karena belum pernah.
Sebelumnya, anak pertama mereka lahir dengan proses caesar. Namun setelah berkonsultasi dengan dokter kandungannya, sang dokter melihat bahwa kondisi istrinya memungkinkan untuk menjalani VBAC.
“Pertanyaan yang paling sering muncul anaknya caesar atau normal, hehehe.. Ini ada lagi istilah yang baru saya sama bojo tahu 2 hari sebelum lahiran VBAC, awal-awal waktu bojo hamil anak kedua memang bojo pengen lahir secara normal dengan alasan penasaran karena belum pernah, tapi juga enggak ngotot harus normal. Kalau bisa saja dan memungkinkan. Waktu pemeriksaan rutin dokter @nisaobgyn bilang "wah mau VBAC ya. Kelihatannya kondisi memungkinkan ini", kata Ringgo Agus Rahman dalam unggahan di akun Instagram miliknya.
VBAC merupakan singkatan dari Vaginal Birth after Caesarean, yakni proses melahirkan secara normal usai bersalin secara caesar.
Jika ibu hamil ingin menjalani proses VBAC, pilihan yang terbaik adalah memilih rumah sakit atau penyedia perawatan yang dipimpin bidan yang menawarkan VBAC.
Manfaat VBAC
Bagi ibu hamil yang ingin menjalani proses melahirkan dengan VBAC harus mengetahui tentang manfaat, risiko, dan merencanakan VBAC sebagaimana dipaparkan dalam Pregnancy Birth & Baby:
- Risiko yang lebih rendah dari beberapa komplikasi seperti infeksi;
- Waktu pemulihan yang lebih singkat dan perawatan di rumah sakit;
- Bisa memberi ASI dan memeluk bayi setelah lahir;
- Risiko komplikasi yang lebih rendah selama kehamilan di masa depan;
- Sakit perut berkurang setelah lahir;
- Lebih mampu secara fisik untuk merawat bayi (dan sang kakak);
- Setelah melahirkan, ikatan ibu dan bayi lebih cepat;
- Bayi yang lahir secara normal memiliki risiko lebih rendah mengalami masalah pernapasan.
Risiko VBAC
Risiko bekas luka di rahim dan robeknya perut selama persalinan sangat rendah.
Namun hal tersebut menjadi alasan utama dokter dan bidan untuk memantau VBAC di rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap karena dapat mengakibatkan masalah serius bagi bayi (kematian atau cedera otak) dan untuk sang ibu (pendarahan serius).
Bagi kebanyakan wanita, robekan apa pun dapat diperbaiki. Tetapi dalam situasi yang sangat jarang terjadi di mana terjadi pendarahan hebat, mungkin diperlukan histerektomi (pengangkatan rahim).
Wanita yang memilih VBAC juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan melalui operasi caesar darurat, yang meningkatkan risiko infeksi rahim dan perdarahan dibandingkan dengan operasi caesar elektif.
Merencanakan VBAC
Jika ibu hamil ingin menjalani VBAC, ibu hamil bisa diskusikan pilihan kelahiran di awal kehamilan, baik dengan dokter kandungan atau unit kebidanan rumah sakit.
Cari pendapat yang lain jika ibu hamil merasa tidak nyaman atau membutuhkan seseorang yang lebih mendukung.
Jika ibu hamil memutuskan untuk melanjutkan VBAC, ibu hamil dapat melakukan hal-hal untuk meningkatkan peluang melahirkan secara normal dan memiliki pengalaman yang sukses dan positif, seperti:
- Pelajari tentang VBAC seperti membaca dan ikuti kelas persalinan VBAC bersama pasangan atau orang yang dicintai;
- Pilih rumah sakit berperalatan lengkap yang menawarkan VBAC;
- Makan dengan sehat dan tetap aktif selama kehamilan;
- Biarkan persalinan dimulai secara alami, jika memungkinkan untuk menginduksi persalinan dengan obat-obatan untuk membuat kontraksi menjadi sangat kuat, hal tersebut akan memberi tekanan ekstra pada bekas luka caesar;
- Bersiaplah untuk operasi caesar, meskipun perasaan calon ibu sudah yakin akan melakukan VBAC karena bisa ada kemungkinan perlu menjalani operasi caesar jika muncul komplikasi. Tujuannya adalah untuk memiliki ibu dan bayi yang sehat, bagaimana pun cara untuk mencapainya.
Penulis: Septiany Amanda
Editor: Dhita Koesno