Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengatasi Picky Eaters Pada Anak dan Penyebabnya?

Konsekuensi saat anak menjadi picky eater akan berpengaruh pada asupan makanan yang monoton.

Bagaimana Cara Mengatasi Picky Eaters Pada Anak dan Penyebabnya?
Ilustrasi anak tidak suka makan sayur. foto/Istockphoto

tirto.id - Tidak semua anak bisa melahap setiap hidangan yang disajikan untuknya. Sebagian mereka masuk dalam kategori pemilih makanan (picky eater). Kebiasaan memilih makanan ini kerap muncul pada anak-anak yang masih berada di usia dini.

Hanya saja, perilaku memilih makanan pada anak, sering membuat orang tua kesusahan dan khawatir jika anak menjadi kekurangan nutrisi.

Kekhawatiran makin menjadi-jadi kala makanan yang disukai anak hanya mencerminkan pemenuhan sebagian kecil nutrisi saja seperti lemak dan protein karena cenderung menyukai daging.

Mengutip Healthy Children, perilaku ini sering muncul dalam masa balita. Kemunculannya bahkan kadang terjadi setelah pertumbuhan masa bayi yang cepat, berat badan meningkat, hingga beranjak menjadi balita. Setelah itu, tiba-tiba nafsunya makannya melambat dan anak hanya menyukai jenis makanan tertentu.

Saat balita menjadi picky eater, mereka dapat mengembangkan perilakunya itu sampai beberapa pekan. Mereka cenderung menolak berbagai jenis makanan dan sangat pemilih. Jika sudah demikian, orang tua dapat memberikan makanan yang disukai dengan bahan yang lebih sehat, sembari menanti selesainya masa anak menjadi picky eater.

Konsekuensi saat anak menjadi picky eater akan berpengaruh pada asupan makanan yang monoton. Mengutip Pubmed Central, hal ini dapat merugikan perkembangan dan kesehatan anak. Kerugian tersebut makin mengkhawatirkan jika pilihan makanan yang disukai anak ternyata kurang menyehatkan.

Umumnya jenis makanan yang disingkirkan oleh anak picky eater yaitu sayuran. Namun, tiap anak bisa berbeda-beda soal kesukaan makanannya yang turut dipengaruhi oleh budaya dan praktik pemberian makan dari orang tua.

Infografik SC Picky Eater Pada Anak

Infografik SC Picky Eater Pada Anak. tirto.id/Ecun

Tips mengatasi picky eater

Anak picky eater dapat diupayakan kembali untuk menyukai berbagai jenis makanan dengan menerapkan berbagai kebiasaan baru terkait makan dan makanan.

Mengutip laman UCSF Benioff Children's Hospitals, saran berikut dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah picky eater,

1. Tawarkan berbagai makanan sesuai usia anak

Anak perlu dikenalkan dengan berbagai makanan di kala waktu makan. Misalnya turut menyajikan sayur, buah, protein, dan pati. Hindari hanya selalu menyajikan yang disukai anak.

Anak-anak dapat ditawarkan makanan tersebut hingga 15 kali sebelum mereka benar-benar mencobanya. Jika semuanya gagal, anak baru mengonsumsi makanan kesukaannya.

2. Batasi minuman berkalori tinggi

Mengonsumsi terlalu banyak minuman berkalori tinggi dapat mengenyangkan perut anak sebelum makan. Batasi memberikan jus, soda, atau susu dan jangan diberikan sebelum waktu makan. Di samping itu, jangan pernah membiasakan memberi soda pada anak karena kadar gulanya sangat tinggi dan tidak memiliki gizi.

3. Tetapkan jadwal makan dan patuhi

Makanan ringan dan makan utama penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh kembang demi memenuhi kebutuhan nutrisi.

Menetapkan jadwal sarapan, cemilan jelang siang, makan siang, cemilan sore, makan malam, dan camilan sebelum tidur membantu anak-anak memahami bahwa mereka tidak akan kelaparan. Mereka juga akan terbiasa mengonsumsi berbagai jenis makanan.

4. Jadikan suasana makan menjadi menyenangkan

Perhatikan lingkungan dan suasana saat jam makan. Upayakan memberi makan anak dalam kondisi hati senang termasuk menata materi percakapan saat makan, ruang makan yang bersih, dan mencegah adanya gangguan apa pun. Waktu makan dipakai untuk aktivitas makan, dan tidak untuk berdebat atau menonton televisi.

5. Hormati kebiasaan makan anak

Anak kadang unik dalam memperlakukan makanan. Misalnya mereka menyukai telur goreng yang benar-benar masih bulat saat disantap, atau, mereka suka jika potongan sayur diletakkan pada pinggir nasi.

Hal sepele seperti ini sebaiknya diperhatikan. Suasana hati anak bisa tiba-tiba memburuk saat kebiasaan makan yang disukainya tidak diterapkan.

6. Jangan menjadi koki dadakan

Saat anak berusaha menghindari makanan yang disajikan, upayakan untuk bertahan menawarkan makanan tersebut pada anak

Orang tua jangan lantas menjadi koki dadakan membuatkan makanan yang disukainya. Hal ini untuk melatih anak untuk tetap mau menerima makanan yang sudah ada karena keadaan mereka cukup lapar.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari