tirto.id - Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan vaksin Covid-19. Vaksin ini adalah sebagai upaya pencegahan persebaran Covid-19 di Indonesia. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja vaksin Covid-19?
Anggota Tim Komunikasi Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro menjelaskan, vaksinasikan akan dilalukan kepada masyarakat yang sehat. Vaksin ini berbeda dengan obat yang diberikan setelah seseorang sakit. “Jadi mari kita dukung terus. Tak kenal maka tak kebal,” jelas Reisa.
Menurut Reisa, “tak kenal maka tak kebal” bukan sekedar jargon. Sebab pada prinsipnya, cara kerja vaksinasi adalah demikian yakni mengenalkan virus yang telah dilemahkan ke dalam tubuh manusia, sehingga nanti akan terbentuk sistem kekebalan tubuh.
Reisa memaparkan, hingga saat ini memang masih banyak pertanyaan terkait vaksin Covid-19. Namun sebenarnya, vaksin sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama dan diberikan sejak usia dini. Contohnya adalah vaksin cacar, BCG, TT, DPT, Polio, Measles, Hepatitis B, DPT/HB, DPT-HB-Hib, IPV, atau juga Campak Rubella.
“Sebagian dari kita sudah mengenal vaksin melalui imunisasi. Sejak usia dini tubuh kita sudah menerima vaksin melalui imunisasi,” terang Reisa dalam YouTube BNPB.
Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu, caranya adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi sendiri adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau bisa juga diteteskan ke mulut.
Kata Reisa, vaksin menciptakan sistem kekebalan tubuh manusia secara spesifik atau khusus untuk dapat melawan penyakit tertentu. “Nah tubuh kita ini memang memiliki sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri,” jelas Reisa.
Tapi perlu diketahui bahwa sistem imun ini membutuhkan pengenalan terhadap jenis-jenis kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Sehingga apabila di kemudian hari virus atau bakteri itu masuk ke tubuh, maka tubuh sudah siap melawan dan akhirnya dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut.
Tujuan utama dari vaksinasi, kata Reisa, adalah berfungsi membuat badan mengenal lalu menjadi kebal terhadap penyakit.
“Jadi saat vaksin masuk ke tubuh kita, prinsipnya pun sama. Tubuh kita langsung mendeteksinya sebagai sebuah ancaman infeksi, maka tubuh kita akan membentuk sistem kekebalan tubuh atau antibodi yang diperlukan melawan penyakit tersebut” terang Reisa.
Selanjutnya, tubuh akan mengingat apa yang harus diwaspadai. Sehingga jika ada virus, bakteri atau kuman penyakit yang menyerang, antibodi itu otomatis akan memberikan perlawanan.
Untuk vaksin Covid-19, Reisa memastikan, bahwa vaksin tersebut sudah diuji secara berlapis dan aman ketika nanti diberikan kepada masyarakat. Vaksin Covid-19 ini ke depannya dapat dimaksimalkan sebagai upaya pencegahan penularan virus penyebab pandemi dunia ini.
Tapi Reisa juga berpesan bahwa vaksin bukan solusi total untuk menghilangkan virus. Datangnya vaksin Covid019 juga bukan berarti pandemi langsung berakhir.
“Jadi, tetap terapkan disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tetap lindungi diri sendiri dan orang lain. Terus jalankan pola hidup sehat, makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan turut mensukseskan program vaksinasi,” kata Reisa.
---
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan BNPB dalam rangka kampanye pencegahan Covid-19.
Editor: Iswara N Raditya