tirto.id - Keberangkatan ibadah haji Indonesia diawali pada 12 Mei 2024. Biasanya di tengah masyarakat ada tradisi berkunjung ke rumah jemaah haji sebelum keberangkatan dan saat kepulangan.
Tradisi menjenguk calon jemaah haji dimaksudkan untuk mendoakan sekaligus menjadi momen bersilaturahmi sebelum keberangkatan jemaah. Orang yang berkunjung dapat melafalkan doa untuk mengharapkan kebaikan dan keberkahan pada Allah.
Mendoakan supaya Allah memberi kemudahan dan keberkahan dalam perjalanan menuju tanah suci, selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci, hingga kepulangan. Tak lupa pula mendoakan kesehatan dan kekuatan dalam setiap proses dan kegiatan selama haji.
Menjenguk calon ibadah haji tak hanya dilaksanakan sebelum keberangkatan, tetapi juga setelah kepulangan di tanah air. Keluarga, karib kerabat, kolega, tetangga, hingga sahabat berkunjung untuk menyambut kepulangan jemaah dengan sukacita.
Bahkan tradisi penyambutan meriah tak jarang dilaksanakan oleh orang-orang terdekat. Mereka berbondong-bondong berkunjung sebelum jadwal keberangkatan dan berkunjung menyambut kepulangan jemaah.
Melansir laman Haji Kemenag, jemaah dijadwalkan mulai masuk asrama pada 11 Mei dan secara bertahap diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang atau kloter pertama pada 12—23 Mei 2024 dan gelombang kedua pada 24 Mei—10 Juni 2024.
Bacaan Doa Menjenguk Calon HajiSeorang jamaah melakukan tawaf mengelilingi ka’bah dengan menggunakan kursi roda di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Umat islam dari seluruh dunia melakukan umrah wajib dan umrah sunah di Masjidil Haram sebelum mengikuti puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.
Iringan doa tentunya tak luput dalam setiap proses pelaksanaan ibadah haji. Bacaan doa menjenguk calon jemaah haji dapat dilafalkan sebagai bentuk permohonan pada Allah.
Kerabat, tetangga, dan sanak saudara dianjurkan untuk melepaskan calon jemaah haji dengan doa. Dilansir laman NU Online, berikut bacaan doa menjenguk calon jemaah haji.
زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta
“Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan di mana pun kau berada.”
Doa ini dilafalkan oleh Rasulullah saw. saat salah seorang sahabat menyatakan diri untuk mengadakan perjalanan jauh. Lafal doa ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari sahabat Anas ra.
وروينا في كتاب الترمذي، عن أنس رضي الله قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: يارسول الله، إني أريد سفرا فزودني، فقال: "زودك الله التقوى"، قال: زدني، قال: "وغفر ذنبك"، قال: زدني، قال: "ويسر لك الخير حيثما كنت" قال الترمذي: حديث حسن
“Diriwayatkan kepada kami pada Kitab At-Tirmidzi, dari Sahabat Anas ra. Ia bercerita bahwa seseorang mendatangi Rasulullah saw., ‘Wahai Rasul, aku hendak bepergian. Karenanya, berikanlah aku bekal,’ kata sahabat tersebut. ‘Zawwadakallâhut taqwâ,’ kata Rasulullah saw. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa ghafara dzanbaka,’ kata Rasulullah saw. ‘Tambahkan lagi ya Rasul,’ kata sahabat itu. ‘Wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta,’ jawab Rasulullah saw. Imam At-Tirmidzi mengatakan bahwa kualitas hadits ini hasan,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 187).
Lafal doa yang berisi permohonan kebaikan ini dapat disampaikan ketika mengantarkan jemaah haji. Niatkan doa yang dilafalkan sebagai bentuk memohon kepada Allah dengan khusyuk.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani