PT Garuda Indonesia kehilangan potensi pendapatan sebesar 10 persen dari total pendapatan utama setelah Kemenag mengumumkan pembatalan layanan ibadah haji 2020 karena pandemi COVID-19.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menilai pemerintah terlihat tengah mencari pendapatan baru di tengah kondisi keuangan negara yang tengah tertekan saat pandemi COVID-19.
Garuda Indonesia mendapatkan dana talangan khusus dari Kementerian Keuangan senilai Rp8,5 triliun. Anggaran akan digunakan untuk modal kerja dan rencana-rencana efisiensi.
Sudah tiga bulan bisnis bioskop mati suri akibat COVID-19, perusahaan pengelola bioskop mulai melakukan pengurangan karyawan karena kondisi keuangan makin jeblok.
Hingga 3 Juni 2020, terdapat 382 pedagang pasar tradisional yang terpapar virus COVID-19 dan 25 di antaranya meninggal, menurut data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan ongkos terbang pada masa new normal atau kelaziman baru akan lebih mahal karena ada physical distancing selama pandemi COVID-19.
CGV Cinemas mencatat terdapat sebanyak 1.478 karyawan yang berhenti bekerja dari total 2.147 karyawan selama bioskop menutup operasional terhitung sejak 3 bulan.
Menuju new normal diterapkan, Pemerintah melalui Kemendag membatasi antrean di kasir hanya boleh 10 orang saja dengan jarak antrean antar pembeli 1,5 meter di pasar, swalayan dan mal.
Asosiasi pengusaha truk dan angkutan barang menyebutkan tidak ada masalah dengan aturan pembatasan truk muatan kecil tanpa sopir pengganti dan tidak menghambat distribusi barang.