Diponegoro menganggap kekalahannya dalam sebuah pertempuran disebabkan perselingkuhannya dengan perempuan Tionghoa. Sejak itu sentimen anti-Tionghoa kian menjadi-jadi.
Agar keberengsekan orang kulit putih yang hadir dalam film-film Amerika tidak ditonton kaum bumiputra, pemerintah kolonial mulai memproduksi film lokal.