Fadrik Aziz Firdausi

Fadrik Aziz Firdausi

Fadrik Aziz Firdausi adalah editor yang berfokus pada bidang sejarah, terutama tema-tema sejarah budaya dan sains. Dua buku Fadrik dalam bidang sejarah yang telah terbit adalah "Njoto: Biografi Pemikiran 1951-1965" (2017) dan bunga rampai "Sehimpun Nama, Sehimpun Riwayat" (2022).

Setelah lulus dari Prodi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia pada 2016, Fadrik bekerja sebagai periset lepas dan kemudian menjadi reporter di Historia.id. Sejak 2018, Fadrik bergabung dengan Tirto.id sebagai reporter kanal Mild Report. Lalu sejak 2020, Fadrik menjadi editor untuk tema-tema sejarah, sains, kesehatan, dan film. Selain itu, Fadrik juga turut mengembangkan podcast sejarah di kanal podcast Insentif Tirto.

Indeks Tulisan

ANRI Rilis Panduan Arsip Khusus Presiden Soeharto 1967-1998
Sosial budaya
Selasa, 27 Nov 2018

ANRI Rilis Panduan Arsip Khusus Presiden Soeharto 1967-1998

Arsip khusus Presiden Soeharto ini mencakup dan merekam serbaneka aspek pada rentang periode 1967-1998.
Strategi Bertahan Hidup Paling Efektif: Jadi Malas
Sosial budaya
Senin, 26 Nov 2018

Strategi Bertahan Hidup Paling Efektif: Jadi Malas

Studi teranyar dari Universitas Kansas mengungkap kaitan antara tingkat metabolisme dan peluang kepunahan.
Mengapa Hujan Es Bisa Terjadi di Negara Tropis?
Sosial budaya
Sabtu, 24 Nov 2018

Mengapa Hujan Es Bisa Terjadi di Negara Tropis?

Secara ilmiah, hujan es adalah peristiwa lazim di musim pancaroba. Warga mesti waspada terhadap dampaknya.
Adu Ideologi Antara Pejuang Syariah dan Nasionalis-Sekuler
Politik
Kamis, 22 Nov 2018

Adu Ideologi Antara Pejuang Syariah dan Nasionalis-Sekuler

Perbedaan pandangan antara tokoh-tokoh Islam dan nasionalis-sekuler sudah jamak sejak Indonesia belum lahir. 
Eksekusi Mati D.N. Aidit Berasal dari Perintah Soeharto
Politik
Rabu, 21 Nov 2018

Eksekusi Mati D.N. Aidit Berasal dari Perintah Soeharto

D.N. Aidit gagal mengonsolidasi kekuatan partai setelah G30S meletus. Ia pun tertangkap dan dieksekusi atas perintah Soeharto.
Kenapa Banyak Orang Berhenti Mencari Musik Baru?
Musik
Jumat, 16 Nov 2018

Kenapa Banyak Orang Berhenti Mencari Musik Baru?

Survei Deezer menyebut seorang pendengar berhenti mencari musik baru di usia 30. Bukan karena kecintaan pada musik meredup, tapi ketiadaan waktu untuk mengeksplorasi.
Menghidupkan Spesies Punah, Kebutuhan yang Melanggar Etika?
Teknologi
Minggu, 11 Nov 2018

Menghidupkan Spesies Punah, Kebutuhan yang Melanggar Etika?

Manakah yang sebenarnya lebih penting, awapunah ataukah konservasi?
Kebun Raya Bogor, Pusat Ilmu Botani di Dunia
Humaniora
Sabtu, 10 Nov 2018

Kebun Raya Bogor, Pusat Ilmu Botani di Dunia

Bogor pernah jadi kota tujuan para botanis dunia berkat kebun raya dan fasilitas riset yang lengkap.
Dullah dan Bocah-Bocahnya yang Melukis Kegetiran Revolusi
Humaniora
Kamis, 8 Nov 2018

Dullah dan Bocah-Bocahnya yang Melukis Kegetiran Revolusi

Dullah bertahan di Yogyakarta ketika Belanda menyerbunya pada Desember 1948. Ia mengumpulkan anak-anak didik untuk merekam pendudukan Belanda.
Tragedi Berdarah Basoeki Abdullah
Humaniora
Minggu, 4 Nov 2018

Tragedi Berdarah Basoeki Abdullah

Awal November 25 tahun lalu, media massa di Indonesia ramai memberitakan akhir tragis sang maestro pelukis Indonesia, Basoeki Abdullah.
Bagaimana Arab Saudi Ketat Atur Bendera Nasional Bertuliskan Tauhid
Sosial budaya
Jumat, 2 Nov 2018

Bagaimana Arab Saudi Ketat Atur Bendera Nasional Bertuliskan Tauhid

Bagi Kerajaan Arab Saudi bendera nasionalnya adalah juga simbol Islam.
Empati Hendra Gunawan kepada Kaum Kere Mewujud dalam Lukisan
Humaniora
Kamis, 1 Nov 2018

Empati Hendra Gunawan kepada Kaum Kere Mewujud dalam Lukisan

Hendra Gunawan muda memilih bunuh diri kelas. Hidup bersama orang-orang kere dan menjadikan mereka inspirasi berkarya.
Bagaimana Manusia Mencoba Menyangkal Sains
Pendidikan
Minggu, 28 Okt 2018

Bagaimana Manusia Mencoba Menyangkal Sains

Penerimaan atau penolakan seseorang terhadap informasi saintifik tak selalu berkait dengan latar pendidikannya. 
Humaniora
Jumat, 26 Okt 2018

"Tak Ingin Membebek Barat": Gairah Seni Rupa Indonesia 1930-an

Pada 1930-an, pelukis-pelukis di Bandung dan Batavia berhimpun untuk menggugat aliran Hindia Molek alias Mooi Indie.
Sudjojono dan Pencarian Corak Seni Lukis Indonesia Baru
Humaniora
Kamis, 25 Okt 2018

Sudjojono dan Pencarian Corak Seni Lukis Indonesia Baru

Sudjojono tak mau membebek pada gaya romantik Barat sejak muda dan mencari corak seni rupa Indonesia baru dalam gejolak perang.
Bagaimana Telegraf Menghubungkan Hindia Belanda dengan Dunia?
Teknologi
Senin, 22 Okt 2018

Bagaimana Telegraf Menghubungkan Hindia Belanda dengan Dunia?

Kawat berita.
Menyambungkan Hindia
pada dunia.
Sanggar Seni Rupa Tumbuh di Tengah Badai Revolusi Indonesia
Humaniora
Minggu, 21 Okt 2018

Sanggar Seni Rupa Tumbuh di Tengah Badai Revolusi Indonesia

Sanggar-sanggar seni rupa menjamur selama revolusi. Disatukan visi kerakyatan dan nasionalisme, sanggar seni menjadi tempat belajar pelukis generasi muda.
Jerit Pilu Ribuan Penumpang dalam Tragedi Bintaro 1987
Sosial budaya
Kamis, 18 Okt 2018

Jerit Pilu Ribuan Penumpang dalam Tragedi Bintaro 1987

Loko kereta.
Asap dalam nuansa
semburan luka.
Gerilya Kebudayaan Pelukis Djaya Bersaudara
Humaniora
Kamis, 18 Okt 2018

Gerilya Kebudayaan Pelukis Djaya Bersaudara

Pelukis Djaya Bersaudara membawa panji Indonesia berkelana di Eropa. Benarkah mereka telik sandi?
Agar Sains Populer, Ilmuwan Perlu Belajar Komunikasi Publik
Pendidikan
Selasa, 16 Okt 2018

Agar Sains Populer, Ilmuwan Perlu Belajar Komunikasi Publik

Di zaman internet, akses dan medium informasi sains bukan lagi kendala. Masalah terbesarnya justru terletak pada cara mengkomunikasikannya ke publik awam.