tirto.id -
Atimus Komangal, anggota Komisi B DPRD Mimika mendukung gagasan putra asli Papua bisa memimpin PT Freeport Indonesia sebagai presiden direktur (presdir) menggantikan Maroef Sjamsoeddin yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
"Perusahaan ini sudah lebih dari 40 tahun beroperasi di Papua, tapi sampai sekarang belum ada anak Papua yang menduduki jabatan presdir Freeport," kata Atimus.
Atimus menilai, tidak mungkin orang Papua terus menjadi penonton. Kali ini harus anak Papua yang pegang jabatan Presdir Freeport.
“Itu harga mati,” ungkapnya.
Menurut dia, jabatan Presdir PT Freeport sangat strategis dan harus memiliki rasa tanggung jawab. Apalagi hingga kini perusahaan tersebut belum juga mendapat kepastian dari pemerintah untuk dapat melanjutkan operasinya hingga 2041.
"Sekalipun saya mengharapkan anak Papua yang pimpin Freeport namun catatannya yang bersangkutan harus punya kualitas. Kalau ada anak Suku Amungme dan Kamoro yang punya kualitas," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, kata Atimus, sosok yang akan menjabat Presdir PT Freeport ke depan harus mampu dan berkualitas.
"Silahkan diajukan. Kalau tidak ada dari Suku Amungme dan Kamoro, mungkin dari kalangan tujuh suku (Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lain yaitu Mee, Moni, Dani, Damal dan Nduga). Tapi kalau tidak ada juga mungkin dari Papua yang lain," kata Atimus.
Ia berharap gagasan untuk mengorbitkan putra asli Papua memimpin Freeport mendapat dukungan penuh dari pemerintahan. Pasalnya, meski pemilihan jabatan Presdir Freeport melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), namun penentu terakhir biasanya diputuskan oleh pemerintah.
"Saya kira pemerintah tentu memberikan kesempatan kepada anak-anak daerah Papua untuk bisa memimpin Freeport," katanya.
Sejumlah tokoh Papua yang kini disebut-sebut mengincar jabatan Presdir Freeport diantaranya yaitu Silas Natkime yang kini menjabat Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. (ANT)