tirto.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun sejumlah vertical drainage atau drainase vertikal untuk menangani banjir. Gubernur Anies Baswedan mengatakan, jumlah yang dibutuhkan sekitar 1,8 juta drainase vertikal.
"Di Jakarta, yang mau kita lakukan adalah dengan membangun sumur-sumur, vertical drainage masif," kata Anies saat ditemui di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (5/12/2018).
Menurut Anies, pembangunan vertical drainage ini akan dilakukan di kompleks gedung dan permukiman. "Grand desain-nya ini sederhana, [air yang dari atap gedung atau rumah] masukan ke dalam tanah karena air itu memang seharusnya masuk ke dalam bumi, dan membuat tinggi permukaan air tanah kita bisa terbantu, kandungan airnya menjadi ada," kata dia.
Langkah lain yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk penanganan banjir, kata Anies, adalah melalui pembangunan kolam-kolam atau waduk. Menurut Anies, pengerjaannya sudah mulai dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Langkah ini dilakukan untuk menangani banjir kiriman.
Sementara itu, Dosen Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, drainase vertikal ini dibangun untuk menangani datangnya hujan lokal yang berpotensi menyebabkan banjir.
"Banjir kiriman terjadi saat Jakarta gerimis atau tidak hujan, tetapi Puncak, Bogor, hujan lebat, sehingga air menguap dan membanjiri pemukiman, terutama yang di tepi sungai," kata Nirwono.
"Karena drainase buruk, maka terjadi banjir mengenangi jalan dan pemukiman," lanjut dia.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Alexander Haryanto