tirto.id - Kendrick Lamar, salah satu rapper paling berpengaruh telah merilis lagu terbarunya berjudul "Not Like Us" pada Mei 2024. Lagu ini menuai kontroversi karena diduga kuat berisikan sindiran tajam terhadap rapper lainnya, yakni Drake.
Seperti diketahui, perseteruan antara rapper Kendrick Lamar dan Drake sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Meski keduanya pernah menjalin kolaborasi dalam sebuah projek, konflik antara Lamar dan Drake mulai memanas ketika Lamar menyebut nama Drake dalam lagu berjudul "Control" di tahun 2013 silam. Dalam lagunya itu, Lamar seolah menantang beberapa rapper ternama, termasuk Drake.
Berawal dari situ, ketegangan di antara keduanya mulai tercipta. Tak jarang, kedua belah pihak kerap saling melontarkan sindiran, hingga saling membongkar rahasia pribadi masing-masing. Pada tahun 2024, Lamar kembali memberikan sindiran terhadap Drake lewat lagunya yang berjudul "Euphoria". Drake kemudian merespons dengan merilis lagu "Family Matters".
Puncak perseteruan keduanya semakin meningkat ketika Kendrick Lamar tampil di Superbowl Halftime Show dengan membawakan lagu terbarunya "Not Like Us" yang diputar di seluruh televisi secara langsung di Amerika Serikat. Hal itu semakin membuat Drake naik pitam, terlebih lagu terbaru Lamar dituding mengarah pada Drake langsung.
Drake juga dilaporkan sempat menggugat labelnya sendiri terkait pencemaran nama baik setelah membiarkan perilisan lagu Lamar berjudul "Not Like Us" yang menyebut Drake sebagai "pedofil".
Sebagai informasi, Drake dan Kendrick Lamar sebenarnya berada di bawah naungan label yang sama, yakni Universal Music Group (UMG). Namun keduanya justru saling bersitegang dengan saling memberikan sindiran dan menjatuhkan satu sama lain.
Kendati menuai kontroversial, lagu Kendrick Lamar "Not Like Us" justru berhasil memenangkan tiga penghargaan sekaligus di Grammy Awards 2025. Lagu ini memenangkan kategori Lagu Rap Terbaik, Penampilan Rap Terbaik, dan Video Musik Terbaik. Raihan ini sekaligus menjadi prestasinya yang ke-20 sebagai rapper ketiga terbaik sepanjang masa yang telah memperoleh lebih dari 20 penghargaan di Grammy Awards.
Arti Lagu Not Like Us Kendrick Lamar
Lagu Kendrick Lamar berjudul "Not Like Us" sempat menduduki puncak tangga lagu single Billboard setelah dirilis pada 4 Mei 2024 lalu. Lagu ini dirilis Lamar kurang dari 14 jam setelah perilisan lagu Lamar lainnya berjudul "Meet the Grahams" yang menjadi respons hinaan terhadap lagu "Family Matters" milik Drake.
Lewat lagu "Not Like Us", Lamar disebut menyisipkan makna untuk memperkuat rumor mengenai Drake yang telah diisukan sebagai predator seksual. Lamar bahkan memutarbalikkan fakta dengan mengubah judul album Drake menjadi "Certified Lover Boy" sebagai respons sindiran keras terhadapnya.
Dalam bait lagu "Not Like Us", Lamar dengan jelas menyebut nama Drake dan menarasikan sebuah kata kiasan yang menjurus pada tindakan pedofilia lewat kalimat "Pastikan kau sembunyikan adik perempuanmu darinya (Drake)", dan diakhiri dengan kata "Pedofil Bersertifikat".
Dalam video klip lagunya ini, Lamar seolah menjadikan Drake sebagai tokoh utama di film Malibu's Most Wanted (2003) sebagai Brad Gluckman. Tokoh itu diklaim sebagai seorang anak orang kaya yang meniru budaya kulit hitam.
Bahkan sampul album lagu tersebut disinyalir menampilkan pemandangan rumah besar Drake di Toronto, Embassy. Namun pada gambar tersebut Lamar menempatkan 13 penanda merah yang menunjukkan lokasi pelaku kejahatan seksual yang terdaftar.
Kendrick Lamar juga dalam"Meet the Grahamas" menyiratkan bahwa Drake menjalankan jaringan perdagangan seks dari dalam Kedutaan.
Selain menyerang Drake secara kasar, lagu "Not Like Us" juga menyimpan sejumlah kritikan, seperti kritikan soal sejarah kelam perbudakan dan penindasan terhadap orang kulit hitam, kritikan terhadap rasisme hingga perilaku hedonis. Kritikannya itu langsung terpampang pada judulnya "Not Like Us" atau "Tidak Seperti Kita".
Buntut perilisan lagu "Not Like Us", konflik Kendrick Lamar dan Drake semakin memanas, keduanya masih melanjutkan saling menyerang dan memberikan sindiran satu sama lain.
Editor: Imanudin Abdurohman & Dipna Videlia Putsanra