Menuju konten utama

Arti Ceasefire dan Save Palestine dalam Konflik Israel Palestina

Apa arti ceasefire dan save Palestine dalam konflik Israel dan Palestina? Ungkapan ini banyak digunakan oleh mereka yang mendukung Palestina.

Arti Ceasefire dan Save Palestine dalam Konflik Israel Palestina
Warga Palestina mengevakuasi gedung yang terkena pemboman Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Minggu, 22 Oktober 2023. (AP Photo/Hatem Ali)

tirto.id - Ceasefire dan Save Palestine menjadi istilah yang viral diserukan masyarakat dunia dan PBB menanggapi situasi konflik Israel dan Palestina. Lantas, apa arti sebenarnya arti dari ceasefire dan save Palestine?

Pada hari Senin, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata yang mendesak, dan memperingatkan bahwa Jalur Gaza telah menjadi "kuburan bagi anak-anak".

Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa hilangnya nyawa warga sipil merupakan "tragedi" tetapi membantah jumlah korban tewas yang dilaporkan, dengan mengatakan bahwa jumlah itu termasuk "beberapa ribu" pejuang Palestina.

Pemimpin Israel tersebut juga menuduh Hamas menggunakan penduduk Gaza sebagai perisai manusia.

"Mereka adalah musuh yang sangat tangguh, tetapi kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki kekebalan," katanya.

Apa Arti Ceasefire atau Gencatan Senjata?

Ceasefire adalah gencatan senjata dan menandakan seruan untuk mengakhiri permusuhan. Ceasefire adalah antonim dari ungkapan militer open fire atau tembak-menembak.

Robert Froster dalam tulisannya berjudul “Ceasefires” yang dipublikasikan di laman Peace Agreements Database menulis, perjanjian gencatan senjata diserukan sebagai bagian dari proses perdamaian dan dapat menunjukkan tingkat komitmen antara pihak-pihak yang bertikai untuk mengakhiri konflik bersenjata.

Periode gencatan senjata juga dapat digunakan sebagai kedok oleh kelompok-kelompok untuk memobilisasi kembali, mempersenjatai kembali dan bermanuver.

Mengumumkan gencatan senjata dapat dilakukan secara sepihak, tetapi juga dapat mengikuti kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai. Gencatan senjata dapat dilakukan secara lisan atau tertulis dan persyaratannya dapat berupa publik atau rahasia.

Mediasi pihak ketiga dapat mengarah pada gencatan senjata, atau sebagai alternatif, gencatan senjata dapat dapat dipaksakan kepada para pihak oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di bawah Bab VII Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ruang lingkup gencatan senjata dapat bersifat umum dan mencakup seluruh zona konflik dan semua pihak yang aktif di dalamnya, atau gencatan senjata dapat bersifat spesifik di mana lokasi dan aktornya terbatas.

Namun, gencatan senjata tidak serta merta mengakhiri kekerasan. Karena tidak seperti perjanjian damai, gencatan senjata tidak menyelesaikan ketidaksesuaian yang mendasari konflik, sehingga kembalinya (atau kelanjutan) kekerasan sering kali merupakan hasil yang mungkin terjadi.

Corinne Bara dkk dalam artikel berjudul “Understanding Ceasefires” mengungkapkan bahwa diperlukan waktu untuk memulai arsitektur gencatan senjata secara penuh, rincian perilaku yang dilarang mungkin tidak jelas, kelompok-kelompok sempalan mungkin berusaha untuk merusak perjanjian, atau pihak-pihak yang secara strategis melanggar gencatan senjata untuk mendapatkan keuntungan dari lawannya, baik di medan perang maupun di meja perundingan.

Apa Arti Save Palestine?

Save Palestine kembali menjadi frasa yang ramai digunakan sejak perang antara Israel dan Hamas Palestina kembali pecah pada 7 Oktober 2023 hingga hari ini.

Data dari Menteri Kesehatan Palestina pada hari Senin (6/11/2023) menyebut korban jiwa di pihak Palestina sudah mencapai sedikitnya 10.022 orang, di mana 4.100 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Save Palestine atau selamatkan Palestina menjadi frasa yang kerap disuarakan oleh orang yang mendukung Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya dari kependudukan Israel.

Ini merupakan salah satu cara masyarakat dunia menunjukkan solidaritas mereka kepada Palestina yang menghadapi perang mempertahankan Tanah Air mereka sejak puluhan tahun lalu.

Seruan Save Palestine mengecam tindakan yang mengakibatkan penderitaan di Palestina yang telah menyebabkan banyak penderitaan, kehilangan nyawa, dan kerusakan.

Tindakan Save Palestine dapat mencakup berbagai bentuk, seperti kampanye kemanusiaan, penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan, advokasi untuk hak-hak rakyat Palestina, serta berpartisipasi dalam protes dan gerakan yang mendukung hak Palestina, termasuk pemulihan wilayah yang terkena dampak konflik.

Israel Tolak Gencatan Senjata

Aljazeera melaporkan, Israel menolak gencatan senjata, namun mengisyaratkan keterbukaan terhadap 'jeda kecil yang taktis' dalam konflik. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan mengelola keamanan Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara pada hari Senin, siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir, Netanyahu mengatakan bahwa ia yakin Israel akan bertanggung jawab atas keamanan untuk "waktu yang tidak terbatas".

"Ketika kita tidak memiliki tanggung jawab keamanan itu, yang kita miliki adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan ABC News.

Komentar Netanyahu ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sekutu terdekatnya, bulan lalu memperingatkan Israel agar tidak melakukan pendudukan penuh atas Gaza, dan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi "kesalahan besar".

Meskipun Biden sangat mendukung perang Netanyahu melawan Hamas, kedua pemimpin tersebut berbeda pendapat mengenai taktik, termasuk upaya untuk mencegah jatuhnya korban sipil dan perlunya jeda dalam pertempuran untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pada hari Senin, Netanyahu menegaskan bahwa ia tidak akan menerima gencatan senjata sampai Hamas membebaskan para tawanannya di Gaza, namun mengisyaratkan keterbukaannya terhadap "jeda kecil taktis" untuk memungkinkan pergerakan orang dan bantuan.

"Tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum, di Gaza tanpa pembebasan para sandera. Mengenai jeda-jeda kecil taktis, satu jam di sini, satu jam di sana - kita sudah pernah mengalaminya," ujar Netanyahu.

"Saya kira kami akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang, barang kemanusiaan masuk, atau sandera kami, sandera individu untuk pergi. Namun saya kira tidak akan ada gencatan senjata secara umum."

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra