Menuju konten utama

Arsjad-Anin Sepakat Gelar Munas usai Pelantikan Prabowo-Gibran

Sebelum Munas berlangsung Anindya Bakrie akan menjabat sebagai Ketua Umum Kadin.

Arsjad-Anin Sepakat Gelar Munas usai Pelantikan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan paparan dalam konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.

tirto.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid, mengungkapkan dia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2026 Anindya Bakrie telah sepakat menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.

Ini merupakan kesepakatan yang diambil setelah pertemuan keduanya yang diinisiasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, Jumat (27/9/2024). Menurut Arsjad, Munas yang dipercepat dari seharusnya di 2026 mendatang ini juga merupakan solusi dari dualisme Kadin Indonesia yang telah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.

"Kami sepakat untuk menggelar Munas Kadin usai pelantikan presiden mendatang, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia," katanya, dalam keterangan yang diterima Tirto, Selasa (1/10/2024).

Arsjad mengatakan, selain Munas, dia dan Anindya juga telah menyepakati beberapa hal yang dituangkan secara tertulis dan ditandatangani di atas materai. Hal tersebut antara lain, sebelum Munas berlangsung Anindya Bakrie akan menjabat sebagai Ketua Umum Kadin, sementara Arsjad Rasjid akan menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin. Selain itu, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia akan menjadi Ketua Panitia Pengarah Munas Kadin 2024.

"Panitia pelaksanaan Munas akan dibentuk berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, sesuai dengan ketentuan organisasi," tambah Presiden Direktur Indika Energy itu.

Sementara itu, secara resmi pergantian kepengurusan akan dilaksanakan sesuai keputusan Munas.

Terlepas dari itu, Arsjad meyakinkan bahwa masalah yang terjadi di Kadin hari ini adalah bagian dari dinamika organisasi saja. Karena itu, untuk menjaga tujuan utama Kadin Indonesia, yakni menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang solid, kesepakatan ini pun dibuat dan disaksikan langsung oleh Bahlil.

"Saya dan Mas Anin telah bersahabat sejak lama. Ini adalah bagian dari dinamika organisasi. Kami sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini demi menjaga tujuan utama Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang perdagangan dan industri," tegas Arsjad.

Selain Bahlil, ada pula beberapa tokoh yang hadir menyaksikan kesepakatan tersebut. Antara lain, Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI), Laode Safiul Akbar, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Johan sekaligus Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia dan Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira.

"Beberapa hari terakhir, saya menerima banyak pertanyaan terkait solusi yang saya dan Mas Anin sepakati. Untuk itu, saya ingin meluruskan dan menyampaikan hasil pertemuan tersebut. Pada hari Jumat, pukul 3 sore, Pak Bahlil mengundang saya dan Mas Anin ke kediamannya. Pertemuan ini telah direncanakan dan dilaksanakan dalam suasana yang konstruktif," jelas Arsjad.

Baca juga artikel terkait KADIN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang