Menuju konten utama

Arab Saudi Berjanji Akan Beri Santunan Korban Crane

Arab Saudi menjanjikan akan akan segera mencairkan santunan bagi jamaah haji Indonesia yang menjadi korban robohnya crane di Masjidil Haram pada 11 September 2015.

Arab Saudi Berjanji Akan Beri Santunan Korban Crane
Umat muslim mengunjungi gua Hira, dimana Nabi Muhammad menerima wahyu pertama Quran melalui malaikat Jibril, di puncak Jabal Nur menjelang ibadah haji di kota Makkah, Arab Saudi, Rabu (7/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Jadallah.

tirto.id - Pemerintah Saudi Arabia telah berjanji akan tangani korban crane di Masjidil Haram, Mekkah, pada 11 September 2015 silam. Pada insiden itu, alat berat crane di Masjidil Haram jatuh menimpa jamaah haji mengakibatkan 107 orang meninggal dunia dan 238 orang cedera. Dari jumlah itu, sebanyak 12 jamaah haji asal Indonesia meninggal dan 49 orang luka-luka. Mereka menjanjikan akan akan segera mencairkan santunan bagi jamaah haji Indonesia yang menjadi korban.

Soal santunan itu, Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Alshuaibi, di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/11/2016) memastikan, "Pemerintah Saudi tetap pada janjinya akan memberikan (santunan) sesuai dengan janji."

Osama mengaku dalam berbagai kesempatan pihaknya selalu meminta kepada pejabat Indonesia untuk mengirimkan surat jumlah data korban baik yang cedera atau meninggal dunia. "Hak - hak seluruh korban pasti akan kami jamin dan Pemerintah Saudi tetap pada janjinya untuk memberikan sesuai dengan apa yang dijanjikan," katanya.

Sejak musibah itu terjadi pihak Indonesia melalui KBRI Riyadh terus mengupayakan kompensasi dan santunan korban crane melalui koordinasi dengan berbagai pihak dan otoritas di Arab Saudi, baik melalui jalur resmi Kementerian Haji dan Kementerian Luar Negeri, maupun jalur informal lainnya dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Kerajaan Arab Saudi.

Osama menyebut, kepastian dan komitmen pembayaran uang santunan korban crane sebenarnya telah dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui nota diplomatik Nomor: 08/03/307457 tanggal 23 Mei 2016. Nota tersebut merupakan jawaban atas Nota diplomatik yang disampaikan KBRI Riyadh Nomor: 0884/10/16 tanggal 18 Mei 2016 tentang tindak lanjut pembayaran bagi korban crane.

Pihak KBRI Riyadh sejak awal dan beberapa hari setelah musibah juga telah menyampaikan data lengkap dan rinci mengenai korban WNI untuk memenuhi ketentuan administratif dan prosedur sebagaimana disyaratkan oleh otoritas terkait di Arab Saudi guna memperoleh santunan dan kompensasi.

Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud juga telah menginstruksikan pemberian kompensasi bagi para korban musibah crane sebesar Rp3,5 miliar untuk korban meninggal dan cacat permanen, serta sekitar Rp1,75 miliar bagi korban luka.

Selain itu, Raja Salman juga mengumumkan akan memfasilitasi para korban crane yang belum sempat menunaikan ibadah haji pada tahun 2015 untuk menunaikannya di tahun 2017 atas undangan Raja.

Pada 18 September tahun lalu, Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia di Indonesia, HE. Mustafa Bin Ibrahim Al Mubarak, juga telah berjanji akan lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para jemaah umrah dan haji pasca-insiden ambruknya derek raksasa alias crane di Masjidil Haram.

"Sampai detik ini dan di tahun-tahun yang akan datang, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia akan selalu memberi perhatian khusus atas keselamatan dan kenyamanan jemaah," katanya. "Pemerintah kerajaan Saudi Arabia sangat memperhatikan keselamatan jemaah haji dan umrah. Inisiden seperti ini belum pernah terjadi sejak 60 tahun lalu, sejak topan yang menerjang Masjidil Haram," kata Mustafa.

Janji itu terpenuhi, penyelenggaraan haji tahun ini tanpa disertai insiden serupa.

Baca juga artikel terkait INSIDEN CRANE

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH