Menuju konten utama
Edukasi Kesehatan

Apakah Paracetamol Selain dalam Obat Sirup Aman Dikonsumsi?

Apakah paracetamol masih aman digunakan selain bentuk sirop, seperti tablet atau kapsul paracetamol?

Apakah Paracetamol Selain dalam Obat Sirup Aman Dikonsumsi?
Ilustrasi Paracetamol. foto/Istockphoto

tirto.id - Apakah paracetamol selain dalam obat sirup aman dikonsumsi mungkin masih jadi pertanyaan di benak beberapa orang.

Hal ini karena adanya pemberitaan larangan pemberian obat paracetamol sirop pada anak menyusul dugaan kaitan kasus gagal ginjal akut yang menyebabkan kematian, dan di Indonesia sudah dilaporkan ada 133 anak meninggal dunia karena kasus gagal ginjal akut misterius.

Saat ini, seluruh apotek untuk sementara menyetop obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirop mengandung paracetamol kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelarangan ini karena adanya temuan cemaran kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) berlebihan pada sejumlah merek obat.

Obat paracetamol memang kerap digunakan untuk meredakan nyeri ringan atau sedang, seperti pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri tubuh atau otot, kram menstruasi, radang sendi, atau sakit gigi. Untuk anak-anak, sirop paracetamol biasanya diminum untuk menurunkan demam.

Selain sirop, kandungan paracetamol (paracetamol 500 mg) juga biasanya terdapat dalam kandungan obat tablet, kaplet, serta kapsul yang dan apakah ini masih aman dikonsumsi?

Paracetamol 500 mg

Dilansir Drugs, parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik yang digunakan untuk meredakan sementara nyeri dan demam ringan hingga sedang.

Ini biasanya dimasukkan sebagai bahan dalam obat flu dan pilek dan juga digunakan sendiri.

Paracetamol diperkirakan bekerja dengan memblokir pembawa pesan kimiawi di otak yang memberi tahu saat kita kesakitan dan memengaruhi pembawa pesan kimiawi yang mengatur suhu di tubuh.

Bukti menunjukkan bahwa parasetamol menghambat produksi prostaglandin, yang dibuat oleh tubuh untuk mengatasi penyakit dan cedera.

Beberapa kandungan dalam obat paracetamol yang biasa ditemukan di pasaran, termasuk paracetamol 500 mg, khususnya dalam bentuk tablet antara lain:

  • Bahan aktif paracetamol 500 mg;
  • Bahan penyusun lain termasuk pati jagung, kalium sorbat, talk murni, asam stearat, povidone, dan pati larut.

Apakah Paracetamol Tablet/Kapsul Aman?

Laman NHS menuliskan, panggunaan paracetamol masih aman jika Anda mengonsumsinya sesuai petunjuk pada label, kemasan, atau seperti yang diinstruksikan oleh ahli kesehatan.

Berapa banyak paracetamol yang dapat dikonsumsi tergantung pada usia, berat badan, jenis parasetamol yang digunakan dan seberapa kuatnya Anda.

Berikut ini contoh penggunaan dosis aman mengonsumsi paracetamol:

  1. Orang dewasa biasanya dapat mengonsumsi 1 atau 2 tablet (500 mg) setiap 4-6 jam, tetapi tidak boleh mengonsumsi lebih dari 4g (8 x 500 mg tablet) dalam waktu 24 jam.
  2. Anak-anak di bawah 16 tahun perlu mengambil dosis yang lebih rendah, tergantung pada usia atau berat badan mereka, periksa pula petunjuk penggunaan, atau minum sesuai petunjuk dokter.
Parasetamol akan mulai bekerja dalam waktu satu jam dan efeknya biasanya berlangsung beberapa jam.

Jangan mengambil dosis lebih dari yang dianjurkan jika tidak obat ini tidak menghilangkan gejala sakit Anda.

Orang dewasa dapat menggunakan ibuprofen pada saat yang sama jika perlu, tetapi ini biasanya tidak dianjurkan untuk anak-anak.

Jika setelah minum paracetamol gejala Anda makin memburuk atau bertahan lebih dari 3 hari, sebaiknya langsung hubungi tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.

Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan obat lain yang mengandung parasetamol sebagai bahan (seperti beberapa obat flu dan pilek) saat Anda menggunakan parasetamol.

Penggunaan Paracetamol Bersamaan dengan Obat dan Makanan Lain

Parasetamol dapat bereaksi tak terduga jika Anda mengonsumsinya bersamaan dengan obat tertentu lainnya.

Ini dapat mempengaruhi seberapa baik obat bekerja dan mungkin meningkatkan risiko efek samping.

Paracetamol kemungkinan tidak aman jika dikonsumsi bersamaan dengan:

  • Produk lain yang mengandung parasetamol, termasuk produk kombinasi di mana parasetamol adalah salah satu bahannya.
  • Carbamazepine yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan beberapa jenis nyeri.
  • Colestyramine, obat digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh sirosis bilier primer (sejenis penyakit hati).
  • Imatinib dan busulfan – digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu.
  • Ketoconazole, yakni sejenis obat antijamur
  • Lixisenatide – digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
  • Metoclopramide – digunakan untuk meredakan mual dan muntah.
  • Fenobarbital, fenitoin dan primidon – digunakan untuk mengontrol kejang.
  • Warfarin – digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Periksa dengan seksama kemasan yang terdapat pada obat Anda untuk melihat apakah dapat dikonsumsi dengan parasetamol. Tanyakan kepada apoteker atau dokter jika Anda merasa tidak yakin.

Baca juga artikel terkait PARACETAMOL atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya