Menuju konten utama

Apakah Gempa Jogja 26 Agustus 2024 Megathrust? Ini Kata BMKG

Apakah gempa Jogja, yang terjadi pada 26 Agustus 2024 adalah gempa megathrust? Berikut penejasan dari BMKG.

Apakah Gempa Jogja 26 Agustus 2024 Megathrust? Ini Kata BMKG
Ilustrasi Seismografi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Senin (26/8/2024) malam. Gempa tersebut cukup kencang dan dirasakan oleh banyak orang.

Kejadian gempa Jogja 26 Agustus 2024 menyita perhatian banyak orang. Hal ini karena gempa terjadi tengah-tengah peringatan gempa megathrust yang diperkirakan melanda Indonesia dalam waktu dekat.

Lantas, apakah gempa Jogja, 26 Agustus 2024 adalah gempa megathrust? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Jogja tadi malam terjadi di zona megathrust di wilayah Samudra Hindia.

Melansir Antara, gempa tersebut terjadi di barat daya Gunung Kidul, pada pukul 19.57 WIB. Gempa tersebut memiliki magnitudo 5,8 dengan skala intensitas III - IV MMI.

Selain dirasakan di wilayah Yogyakarta, gempa tersebut terasa hingga ke Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Surakarta (Solo), dan Klaten.

Penjelasan BMKG Gempa Megathrust Jogja 26 Agustus 2024

BMKG telah mengonfirmasi bahwa gempa Jogja yang terjadi pada 26 Agustus 2024 dipicu oleh aktivitas megathrust. Gempa ini karena adanya aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng yang disebut megathrust.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa Jogja tadi malam dideteksi sebagai gempa dangkal. Selain gempa berkekuatan magnitudo 5,8, BMKG mencatat adanya gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,5.

Pusat gempa terdeteksi di 107 kilometer ke arah barat daya Gunung Kidul, tepatnya pada koordinat 8,85° LS; 110,17° BT. Kedalaman gempa adalah 30 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa Jogja kemarin memang cukup kencang dan dirasakan banyak orang. Namun, Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih lanjut, BKMG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi dan mengikuti panduan dari pemerintah.

Zona Megathrust Indonesia

Gempa megathrust telah menjadi topik yang ramai dibicarakan masyarakat selama beberapa pekan terakhir. Hal ini menyusul peringatan BMKG yang menyebut bahwa Indonesia akan dilanda gempa megathrust seperti di Palung Nankai Jepang, dalam waktu dekat.

Gempa Nankai Jepang sendiri terjadi pada Jumat (8/8/2024), dengan magnitudo 7,1. Selanjutnya, Pemerintah Jepang menetapkan adanya peringatan khusus gempa besar atau megaquake selama tujuh hari. Peringatan tersebut sudah dicabut pada Kamis (15/8/2024).

Gempa yang terjadi di Jepang itu diprediksi dapat berdampak pada Indonesia. Pasalnya, Indonesia termasuk wilayah yang memiliki sejumlah zona sumber gempa megathrust.

Adapun zona megathrust di Indonesia berada di zona subduktif aktif, yaitu:

  1. Zona Subduksi Sunda (memanjang di selatan Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba).
  2. Zona Subduksi Banda.
  3. Zona Subduksi Sulawesi Utara.
  4. Zona Subduksi Lempeng Laut Maluku.
  5. Zona Subduksi Lempeng Selatan Laut Filipina.
  6. Zona Subduksi Utara Papua.

Selain itu, terdapat pula tiga segmentasi megathrust yang berada di Samudera Hindia Selatan Jawa, yakni:

  1. Segmen Selat Sunda-Banten.
  2. Segmen Jawa Barat-Jawa Tengah.
  3. Segmen Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait GEMPA MEGATHRUST atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya