tirto.id - Atom adalah partikel terkecil dari sebuah susunan materi. Sebagai partikel terkecil, maka atom tidak dapat dipecah atau dibagi menjadi lebih kecil lagi. Secara etimologis, atom berasal dari bahasa Yunani, yakni kata atomos yang berarti “tidak terbagi”.
Seperti dikutip dari E-ModulPerkembangan Teori Atom (2019), atom memiliki subatom yang tersusun dari tiga partikel dasar, yaitu proton, elektron, dan neutron.
Proton merupakan partikel bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron merupakan partikel atom yang netral atau tidak bermuatan.
Proton dan neutron terletak di inti atom, sedangkan elektron sebagai kulit atom berada di sekitar inti atom. Konsep atom sendiri mengalami perkembangan dari masa ke masa seiring dinamika pemikiran manusia.
Berikut pengertian atom menurut para ahli yang menunjukkan perkembangan konsep atom dari waktu ke waktu, sebagaimana dikutip Modul Pembelajaran Kimia SMA Kelas X terbitan Kemendikbud (2020).
1. Model Atom Dalton
John Dalton (1776-1844) disebut sebagai tokoh pertama yang mengembangkan model atom pada 1803 hingga 1808.
Dalton menyatakan, atom sebagai partikel terkecil yang menyusun setiap benda atau materi, yang mana tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain.
Ia mengemukakan atom sebagai bola pejal seperti tolak peluru. Namun, Dalton tidak dapat menjelaskan bagaimana atom sebagai bola pejal dapat menghantarkan arus listrik sebagai elektron yang bergerak.
2. Model Atom Thomson
JJ Thomson (1856-1940) mendeskripsikan atom seperti bola pejal, yaitu bola padat yang bermuatan positif, dan kemudian menemukan elektron bermuatan negatif di dalamnya.
Ia membuktikan adanya elektron sebagai partikel bermuatan negatif dalam atom melalui percobaan Tabung Sinar Katoda.
Dengan begitu, Thomson mengemukakan bahwa atom adalah partikel positif dengan elektron bermuatan negatif yang tersebar di dalamnya.
Adapun model ini belum mampu menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam atom.
3. Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford (1871-1937) adalah tokoh yang menemukan inti atom melalui percobaan penembakan lempeng tipis logam dengan sinar alfa.
Ia menggambarkan atom sebagai bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya.
Menurut dia, konsep ini sama dengan membuat model atom seperti tata surya. Rutherford menemukan bahwa inti atom memiliki muatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.
Dengan gagasan tersebut, ia mengenalkan konsep lintasan atau kedudukan elektron yang disebut dengan kulit atom.
Maka, atom menurut Rutherford, terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
Namun, model atom Rutherford belum menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
4. Model Atom Bohr
Niels Bohr (1885-1962) merupakan tokoh pertama yang mengembangkan "Teori Struktur Atom" pada 1913 dengan mencermati sifat atom sebagai berikut:
- Susunan atom meliputi inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
- Perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan lain dapat terjadi dengan cara menyerap atau memancarkan energi, sehingga energi elektron atom tersebut tidak berkurang.
- Elektron akan menyerap energi ketika berpindah ke lintasan yang lebih tinggi. Sebaliknya, elektron akan memancarkan energi ketika berpindah ke lintasan yang lebih rendah.
Berdasarkan hal tersebut, Bohr menemukan bahwa kedudukan elektron-elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu disebut sebagai kulit-kulit elektron. Kulit ini adalah tempat berpindahnya elektron. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit.
Selain itu, dapat disimpulkan bahwa elektron-elektron yang berputar mengelilingi inti atom berada pada lintasan atau tingkat energi tertentu yang kemudian dikenal sebagai kulit atom. Hal ini merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan konfigurasi elektron suatu atom.
5. Model Atom Mekanika Kuantum
Ini merupakan model modern atau termutakhir yang disempurnakan Erwin Schrodinger (1887-1961) pada 1926.
Sederhananya, Model Mekanika Kuantum merupakan model atom dengan orbital lintasan elektron. Model ini menunjukkan bahwa terdapat daerah kemungkinan ditemukannya elektron yang disebut dengan orbital.
Schrodinger menyatakan bahwa kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, melainkan suatu probabilitas atau kemungkinan saja.
Awan elektron (daerah bermuatan negatif yang mengelilingi inti atom) menunjukkan tempat dengan probabilitas ditemukannya elektron yang disebut orbital, di mana orbital menggambarkan tingkat energi elektron.
Adapun orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau nyaris sama akan membentuk subkulit, yang mana merupakan unsur pembentuk kulit.
Dengan kata lain, himpunan orbital akan membentuk subkulit, dan himpunan subkulit akan membentuk kulit.
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Alexander Haryanto