Menuju konten utama
Riset Mandiri

Apa Saja Pengeluaran Uang Terbanyak Saat Perayaan Natal?

Selain sebagai perayaan keagamaan, Natal juga sebagai tradisi keluarga yang mengakar. Tradisi tahunan ini menjadi bagian yang mendorong konsumsi saat perayaan terjadi.

Apa Saja Pengeluaran Uang Terbanyak Saat Perayaan Natal?
Header Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya. tirto.id/Rangga

tirto.id - Di Indonesia, perayaan Natal hanya dijalankan oleh sebagian kecil dari total populasi. Berdasarkan Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) 2010, populasi penduduk beragama Kristen dan katolik sekitar 10% dari penduduk Indonesia.

Namun, perayaan Natal setiap tahun tak kalah sibuk dengan aktivitas masyarakat saat hari keagamaan lainnya. Selain kesibukan kegiatan ibadah, arus kendaraan ramai ke luar kota, pusat perbelanjaan ramai dengan pengunjung, dan sebagainya.

Sama hal dengan tradisi yang berkembang di Amerika ataupun Eropa, di Indonesia pun, perayaan Natal juga dekat dengan kegiatan belanja ataupun liburan.

Untuk membaca sejauh mana dampak hari libur dan perayaan Natal dengan konsumsi masyarakat, Tirto melakukan survei seputar merayakan Natal di Indonesia. Survei dilakukan terhadap 714 responden beragama Kristen dan Katolik di seluruh Indonesia dengan rentang usia 15-45 tahun. Survei dilakukan pada 22-25 November 2017 dengan bekerjasama Jakpat sebagai penyedia platform survei. Instrumen penelitian: kuesioner online.

Infografik Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya

Pada riset ini, jumlah responden laki-laki dengan perempuan cukup merata. Ada 50,42% responden laki-laki dan 49,58 % responden perempuan. Sebagian besar responden berusia antara 20-25 tahun (38,10%), dan 26-29 tahun (21,29%).

Berdasarkan tempat tinggalnya, 28,15% responden berasal dari DKI Jakarta. Selain di Jakarta, Jawa Barat menjadi tempat tinggal kedua terbanyak para responden hingga 14,99%

Infografik Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya

Natal dan Acara Keluarga

Natal merupakan hari raya keagamaan bagi umat Kristen dan Katolik, tapi selain itu responden masih ada yang memaknainya sebagai "tradisi" yang telah diwariskan dari generasi sebelumnya. Porsi responden yang berpendapat demikian mencapai 12,46%.

Selain itu, ada 1,40% masyarakat yang menyatakan tidak merayakan hari besar ini. Seperti hari besar keagamaan lainnya, masyarakat yang merayakan Natal pun tak hanya sekedar ke gereja tetapi juga berkumpul dengan keluarga. Hal ini terlihat dari 61,34% masyarakat yang menyatakan “Selain ibadah di Gereja, Natal adalah ritual kumpul keluarga”.

Sementara itu, ada 16,95% responden yang menyatakan bahwa perayaan Natal mereka hanya sebatas “Ibadah di Gereja saja”.

Masing-masing pendapat ini tentu akan menentukan konsumsi mereka saat perayaan Natal. Sebanyak 48,60% masyarakat yang merayakan Natal menyatakan makanan memiliki porsi terbesar untuk pengeluaran.

Selain itu, karena periode Natal juga dekat dengan tahun baru, maka 26,19% masyarakat menyatakan jalan-jalan yang mendapatkan porsi besar pengeluaran mereka. Natal pun identik dengan acara bertukar kado, terlihat dari 25,12% masyarakat yang menjadikan hadiah sebagai prioritas pengeluaran selama Natal.

Infografik Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya

Makanan Apa Saat Natal?

Makanan penutup, termasuk kue dan roti menjadi makanan utama khas Natal. Terlihat dari 28,71% masyarakat yang memilih jenis makanan ini. Selain itu, makanan berbahan dasar daging, khususnya ayam (11,20%) dan babi (5,88%) juga menjadi pilihan masyarakat sebagai hidangan utama yang disajikan.

Sementara itu, untuk minuman, sebanyak 33,75% masyarakat menyatakan bahwa soft drinks adalah suguhan yang tak bisa dilewatkan saat Natal. Sirup menempati posisi kedua sebagai minuman favorit masyarakat saat Natal (22,41%).

Selain itu, 8,96% masyarakat pun memilih minuman beralkohol sebagai ciri khas perayaan Natal.

Mall dan pasar swalayan menjadi tempat utama responden dalam membeli hidangan Natal (62,54%). Selain itu, 27,38% masyarakat menyatakan pasar tradisional sebagai tempat belanja. Toko online hanya dipilih 3,46% masyarakat untuk membeli hidangan Natal.

Infografik Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya

Kapan Belanja untuk Natal?

Hadiah merupakan bagian tak terpisahkan dari Natal. Terlihat dari 43,84% masyarakat yang menyatakan memberikan kado untuk keluarga dan 22,55% untuk teman.

Untuk mempersiapkan hal ini, mayoritas masyarakat menyatakan bahwa pada 1-15 Desember adalah jadwal utama mereka dalam berbelanja untuk persiapan Natal (56,02%). Selain itu, 11,06% menyatakan telah mempersiapkan kebutuhan Natal sejak November.

Pakaian, tas dan sepatu merupakan barang yang paling banyak dipilih masyarakat sebagai hadiah Natal (80,56%). Selain itu, 47,72% masyarakat juga memilih mainan sebagai hadiah karena biasanya yang mendapatkan masih berusia anak-anak. Sama seperti lebaran, uang tunai juga menjadi pilihan masyarakat sebagai hadiah natal (31,11%).

Infografik Riset Mandiri Natal dan Pengeluarannya

Perayaan Natal selain soal ibadah, ternyata memang erat kaitannya dengan kebiasaan untuk berkumpul bersama. Sehingga Natal mendorong masyarakat untuk mempersiapkan makanan, minuman hingga hadiah. Bahkan, persiapannya pun dilakukan sejak jauh hari yang berdampak pada konsumsi masyarakat.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NATAL 2017 atau tulisan lainnya dari Dinda Purnamasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dinda Purnamasari
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Suhendra

Artikel Terkait