tirto.id - Gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat terjadi pada 21 November 2022, pukul 13.21 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan, pusat gempa bumi terjadi di kordinat 6,84 LS (Lintang Selatan) dan 107,05 BT (Bujur Timur). Lalu, terjadi sekitar 10 kilometer di bagian barat Daya Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
"Sejak pukul 12.00 WIB tadi, tercatat sudah ada 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya M (magnitudo) 4,2 dan yang terkecil M 1,2," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 103 korban tewas akibat gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) kemarin. Data tersebut terhimpun per pukul 09.55 WIB pada Selasa (22/11/2022).
Apa Itu Gempa Bumi?
Gempa bumi merupakan guncangan yang terjadi di permukaan bumi lantaran adanya pelepasan energi dari dalam bumi.
Penyebabnya ada beragam, salah duanya akibat pergerakan lempeng bumi atau letusan gunung api.
Menurut situs BPBD Kota Banda Aceh, gempa bumi dapat didefinisikan sebagai getaran di permukaan bumi.
Untuk mengukur frekuensi gempa bumi, ditinjau dahulu jenis, ukuran, dan periode gempanya.
Lantas, apa saja jenis gempa bumi dan apa saja penyebabnya?
Jenis Gempa Bumi dan Penyebabnya
Gempa bumi merupakan bencana yang tak dapat diduga. Peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba lantaran ada pergerakan di bawah permukaan bumi.
Sementara itu, dampaknya bisa menyebabkan longsor, runtuhnya rumah, sampai timbulnya korban jiwa.
Menurut situs BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, ada jenis-jenis gempa berdasarkan tiga kategori.
Lantaran pada subbab ini fokus ke cikal bakalnya, maka jenis gempa akan dijelaskan berdasarkan penyebabnya.
Berikut ini daftar jenis gempa berdasarkan penyebabnya.
1. Gempa Tektonik
Bencana ini terjadi lantaran adanya suatu aktivitas tektonik. Arti tektonik ini sendiri terjadi di bawah permukaan bumi karena adanya pergeseran lempeng tektonik.
Lantaran terjadi pergeseran, maka permukaan bumi akan terkena imbasnya. Daratan akan terguncang atau bergetar karena dipengaruhi pergeseran.
Dengan kata lain, ada pergerakan dari dalam bumi yang menyebabkan bumi berguncang.
2. Gempa Tumbukan
Jenis gempa yang satu ini terbilang sangat jarang terjadi. Kendati masuk salah satu jenis, namun gempa yang diakibatkan oleh jatuhnya asteroid terbilang langka.
3. Gempa Runtuhan
Berbeda dari gempa tektonik yang berasal dari dalam permukaan bumi, runtuhan terjadi di atas permukaan bumi. Hal ini terjadi karena ada sebuah gunung atau pertambangan yang runtuh di suatu tempat.
Oleh sebab itu, akan terjadi getaran sementara ketika gunung tersebut runtuh. Contohnya, runtuhnya pertambangan bukit kapur sehingga wilayah sekitarnya terasa berguncang.
4. Gempa Buatan
Seperti namanya, gempa buatan berarti melibatkan manusia dalam proses terjadinya bencana. Untuk melihat contoh konkret, kita dapat menemukan jenis gempa ini ketika terjadi pengeboman.
Ketika itu terjadi, maka permukaan bumi di suatu daerah akan terasa berguncang. Kasus yang lebih parah, penggunaan nuklir juga berpotensi menimbulkan gempa bumi yang lebih besar.
5. Gempa Vulkanik
Kemudian, ada juga gempa yang terjadi akibat letusan gunung api. Bencana ini bukan hanya disebut gunung meletus, tapi juga bisa berpotensi menimbulkan gempa bumi.
Aktivitas magma terjadi sebelum sebuah gunung meletus. Jika aktivitasnya meningkat, maka potensi meletusnya gunung akan semakin tinggi. Ternyata, ini juga mengakibatkan getaran di sekitar gunung berapi.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno