tirto.id - Sejarah adalah sebuah peristiwa yang terjadi di masa lampau yangmenyangkut tentang manusia, ruang dan waktu. Manusia dalam sejarah dimaksudkan sebagai keberadaan seorang tokoh dalam sebuah peristiwa. Ruang dalam sejarah memiliki arti sebagai peristiwa yang terjadi pada suatu tempat. Sedangkan konsep waktu dalam sejarah menyangkut masa terjadinya suatu peristiwa.
Konsep Waktu dalam Sejarah
Konsep waktu dalam sejarah sendiri memiliki dua makna yakni secara denotatif dan konotatif. Secara denotatif, waktu dapat ditentukan berdasarkan unitnya, misalnya detik, jam, hari, tahun, dan abad. Sedangkan secara konotatif, waktu dapat diindikasikan sebagai suatu kejadian yang telah terjadi atau akan terjadi.
Sejarah dalam catatan peristiwa masa lalu manusia tidak lepas dari perubahan dan keberlanjutan. Perubahan dan keberlanjutan dapat diketahui dengan membandingkan dua atau lebih peristiwa maupun keadaan pada masa lampau. Perubahan dapat dilihat dari gejala dan ciri berbeda yang terjadi pada setiap masa.
Konsep keberlanjutan dapat diindikasikan dengan melihat rangkaian peristiwa yang telah berlangsung lama. Rangkaian peristiwa itu ada di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini terjadi lantaran sebuah peristiwa selalu berhubungan dengan peristiwa lain.
Untuk memahaminya, berikut adalah penjelasan 4 konsep waktu dalam sejarah:
Konsep Perkembangan
Setiap generasi selalu menginginkan perkembangan dalam dirinya. Sebab akan selalu ditemukan tujuan baru yang menuntut perkembangan. Contohnya, telepon genggam yang dulu hanya dapat digunakan untuk menelepon sekarang fungsinya menjadi lebih banyak seperti untuk fotografi ataupun videografi.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa perkembangan terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi perubahan bersama secara berturut-turut dari bentuk satu ke bentuk lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Sebagai contoh, perkembangan negara Indonesia yang dulu berjuang memulihkan kestabilan negara hingga sekarang telah mencapai keberhasilan. Atau undang-undang negara Indonesia yang terus diperbaharui mengikuti permasalahan yang ditemukan semakin lama semakin kompleks.
Konsep Kesinambungan
Suatu zaman tidak bisa meninggalkan kebiasaan dari zaman sebelumnya. Dulu hanya bisa berkirim surat dalam bentuk kertas, namun sekarang masih berkirim surat walaupun walaupun dalam bentuk elektronik. Cara yang digunakan merupakan cara dari masa lampau, namun pengaplikasiannya tetap disesuaikan dengan zaman yang dilaluinya.
Kesinambungan terjadi apabila masyarakat dalam suatu masa yang baru mengadopsi beberapa cara yang dapat dipakai dari zaman-zaman sebelumnya. Pengadopsian dari masa lampau itu yang menyebabkan adanya kesinambungan sejarah.
Sebagai contoh, beberapa lembaga di Indonesia yang masih ada sekarang merupakan warisan dari pemerintahan Hindia-Belanda. Lembaga pendidikan misalnya, sekolah pada masa Hindia-Belanda dan masa sekarang masih menggunakan jenjang pendidikan dari dasar hingga ke sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Konsep Pengulangan
Peristiwa sejarah sering mengalami pengulangan. Meskipun terjadi pada zaman berbeda, suatu peristiwa sering terulang lagi dengan kemiripan kejadian atau latar belakang. Indikasi pengulangan merupakan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya.
Sebagai contoh konsep pengulan sejarah adalah peristiwa demonstrasi mahasiswa pada tahun 1966 yang memaksa mundurnya Presiden Soekarno. Demikian juga dengan mundurnya Presiden Soeharto, dilengkapi dengan peristiwa demo mahasiswa pada tahun 1998.
Konsep Perubahan
Konsep perubahan dalam sejarah merupakan perbedaan suatu keadaan dengan keadaan lain dari waktu ke waktu. Segala aspek kehidupan terus bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan sehingga menghasilkan perbedaan.
Perubahan dapat terjadi secara singkat maupun lambat. Perubahan tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung yang kuat di suatu masa baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor pendukung internal misalnya perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, atau konflik dalam masyarakat. Selain itu, ada juga faktor eksternal yang menjadi penyebab perubahan, seperti bencana alam, peperangan, pengaruh kebudayaan asing
Namun ada juga faktor yang menjadi penghambat suatu perubahan misalnya; perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat; anggapan masyarakat tradisional bahwa perubahan belum tentu baik; dan kurangnya hubungan antar masyarakat.
Contoh perubahan dalam sejarah misalnya; perubahan dari Hindia-Belanda menjadi Indonesia, atau perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru.
Editor: Iswara N Raditya