tirto.id - Kerontokan rambut pada masa kehamilan merupakan kondisi umum yang tidak perlu dikhawatirkan. American Pregnancy Association menyebutkan bahwa kerontokan rambut saat hamil dialami oleh 40 hingga 50 persen perempuan. Namun seperti kebanyakan perubahan selama kehamilan, kondisi ini bersifat sementara.
Artinya, situasi tersebut tergolong normal dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Pertumbuhan rambut akan pulih seperti semula seiring waktu.
Penyebab Rambut Rontok Saat Hamil
Selama kehamilan, peningkatan jumlah rambut masuk ke dalam fase istirahat. Ini merupakan bagian dari siklus kerontokan rambut normal.
Situasi ini tidak cukup serius, atau hingga menyebabkan kebotakan atau kerontokan rambut permanen. Namun akan mulai berkurang dalam waktu 3-4 bulan setelah melahirkan.
Jika dirasa telah terjadi kerontokan rambut yang tidak biasa, kemungkinan tubuh ibu hamil dalam kondisi kekurangan vitamin atau mineral.
Selain itu, dikutip dari laman Pregnancy, Birth and Baby, kerontokan rambut pada masa kehamilan juga dapat disebabkan karena penurunan estrogen.
Adapun penurunan estrogen dapat terjadi akibat beberapa hal berikut:
- Penghentian konsumsi pil kontrasepsi oral, atau metode pengendalian kelahiran hormonal lainnya.
- Aborsi
- Keguguran atau lahir mati
- Ketidakseimbangan hormon selama masa kehamilan.
Bagaimana Mengatasi Rambut Rontok Selama Kehamilan?
Mengutip laman Healthline, berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerontokan rambut saat hamil:
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Pastikan protein, zat besi, dan nutrisi penting lainnya tercukupi. Disarankan untuk memakan buah-buahan dan sayuran yang mengandung flavonoid dan antioksidan. Hal ini untuk memberikan perlindungan bagi folikel rambut serta mendorong pertumbuhan rambut.
- Hindari menggosok rambut terlalu keras ketika mencuci rambut.
- Gunakan sisir bergigi jarang untuk menghindari gerakan menarik rambut terlalu keras. Terutama ketika rambut dalam kondisi basah, sebab rambut lebih rapuh dalam kondisi ini.
- Biarkan rambut beristirahat tanpa perawatan keras seperti menggunakan pengeriting rambut serta rol rambut.
- Gunakan sampo dan kondisioner yang dapat menambah volume rambut atau yang mengandung biotin dan silika.
- Hindari model gaya rambut yang membuat gerakan menarik rambut berlebihan (sanggul, kepang ketat, kuncir kuda, dan sebagainya).
Terkadang penyebab kerontokan rambut saat hamil tidak bisa dengan mudah ditentukan melalui pemeriksaan fisik, hingga perlu rekomendasi atau konsultasi dengan dokter. Dapat ditanyatakan pula soal obat atau suplemen yang sesuai atau mungkin berpengaruh terhadap kerontokan rambut.
Meski sebagian besar kasus kerontokan rambut selama kehamilan bersifat sementara, ada pula situasi yang memungkinkan perlunya perawatan khusus untuk meningkatkan vitamin atau mengatur kadar hormon.
Adapun secara umum, pertumbuhan rambut akan kembali normal saat pascapersalinan, yakni ketika bayi menginjak usia sekitar 12 bulan. Apabila dirasa kerontokan rambut terjadi secara berlebihan atau pertumbuhan rambut tidak kembali normal dalam 12 bulan, segera temui dokter.
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Oryza Aditama