tirto.id - Musik adalah bunyi yang disukai manusia atau musik adalah bunyi yang enak didengar. Musik juga diartikan sebagai bunyi yang terdiri dari ritmis dan melodi teratur. Itulah beberapa hasil pencarian bila kita mencari keyword "musik Schafer" di Google.
Bila menelaah pengertian Schafer tentang musik secara saksama, maka kita akan dibawa kepada satu pengertian: tidak semua bunyi dapat dikategorikan sebagai musik. Misalnya, suara bom, helikopter atau suara sepatu yang menyentuh lantai.
Meskipun pada akhirnya ada banyak musisi cerdas di luar sana yang memasukkan unsur-unsur suara tadi ke dalam karyanya. Namun, apabila bunyi-bunyi tadi melebur ke dalam rekaman musik yang berbaur dengan berbagai instrumen, maka bisa juga disebut sebagai musik.
Dalam pengertian secara umum, menurut KBBI, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Selain itu, musik juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Namun, Schafer membuat argumen yang lebih luas dengan mengatakan bahwa musik sebagai bunyi yang disukai manusia dan enak didengar. Tentu saja teori tentang musik yang dipikirkan Schafer itu tidak datang serta merta.
Sekilas Tentang Schafer
Terlahir dengan nama Pierre Henri Marie Schaeffer, ia adalah seorang komposer, penulis, penyiar, insinyur, ahli musik dan akustik asal Perancis. Berbagai bidang yang ia tekuni itu membuatnya mendapat pengakuan luas dari banyak orang.
Namun, dari sekian banyak bidang yang ditekuni, pria kelahiran 14 Agustus 1910 ini lebih dikenal berkat prestasinya dalam musik elektronik dan eksperimental. Tulisan-tulisannya banyak menyoroti soal risalah musik, pengembangan genre serta teori dan filosofi musik pada umumnya.
Ia dianggap sebagai salah satu musikus eksperimental, elektroakustik dan eletronik paling berpengaruh karena menjadi komposer pertama yang memanfaatkan sejumlah teknik perekaman dan pengambilan sampel kontemporer. Teknik ini turut mengilhami hampir semua perusahaan rekaman di seluruh dunia.
Editor: Agung DH