tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan memberlakukan vaksin booster kedua COVID-19 mulai 24 Januari 2023 atau hari ini.
Pemberian vaksin booster kedua ini ditujukan kepada masyarakat lanjut usia yang dianggap sebagai kategori rentan.
Berdasarkan ungkapan laman Promkes Kemkes, vaksin booster kedua diberikan ke para lansia sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 bertanggal 22 November 2022
Mereka yang dianggap rentan akan diberikan vaksinasi tambahan agar mendapatkan perlindungan yang lebih kuat. Maksudnya, mereka akan berkurang tingkat keparahannya jika terinfeksi atau menurunkan angka kematian akibat COVID-19.
Untuk jenis vaksin yang diberikan, mencakup AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, Sinovac, dan Indovac. Sementara itu, pemberian dosis dilihat berdasarkan jenis vaksin booster pertamanya.
Manfaat Vaksin Booster Kedua
Menurut catatan situs The BMJ, dosis vaksin booster kedua bisa membuat tubuh lebih efektif menangani berbagai reaksi berat.
Akan tetapi, keefektifan tersebut hanya berlaku pada orang-orang yang masuk kategori rentan. Sementara, kaum pemuda dirasa tak perlu memperoleh tambahan vaksin lagi karena manfaatnya kurang maksimal.
Sejalan dengan itu, situs Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan menjabarkan empat manfaat vaksin booster. Berikut daftar manfaat-manfaat tersebut.
- Merangsang sistem kekebalan tubuh
- Mengurangi resiko penularan
- Mengurangi berbagai dampak berat akibat virus
- Mencapai herd immunity
Mengapa Vaksin Booster Kedua Hanya Diberikan kepada Individu Tertentu?
Seperti yang ditulis di situs The BMJ, berbagai manfaat jangka pendek cukup signifikan terlihat pada mereka yang berusia di atas 60-an (termasuk kategori lansia).
Pendapat yang diungkapkan WHO tersebut ternyata berlaku juga untuk mereka yang kondisi kekebalan tubuhnya terganggu.
Namun, situasi ini berbeda dengan para pemuda yang sekiranya memperoleh vaksin booster kedua. Manfaat yang diterima oleh mereka sebagai penentu efektivitas vaksin dirasa kurang maksimal.
Oleh sebab itu, pengadaan vaksin keempat atau vaksin tambahan kedua ini hanya diberlakukan untuk para lansia.
Lebih dari itu, pemberiannya kepada individu tertentu juga dilandaskan pada biaya vaksin yang dapat memberikan konsekuensi finansial. Dengan begitu, pemanfaatannya mesti sesuai sasaran agar tidak terjadi pelonjakan pengeluaran.
Efek Samping Vaksin Booster Kedua
Vaksin booster kedua hampir sama dengan berbagai efek samping yang terjadi ketika seseorang mendapatkan vaksin pokok atau booster pertama.
Berikut ini daftar beberapa efek samping yang dapat dirasakan lansia setelah memperoleh vaksin booster kedua.
- Merasa pegal di daerah sekitar suntikan
- Mengalami demam ringan
- Merasa kelelahan
- Merasa sakit kepala
- Pegal-pegal di sekitaran otot dan sendi
- Diare
Pertama-tama, langkah yang mesti dilakukan adalah bersikap tenang. Seandainya pembengkakan atau demam terjadi, lakukan kompres dengan air hangat.
Jika dibutuhkan, minta solusi ke dokter agar diberikan arahan untuk minum obat-obat tertentu.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno