Menuju konten utama

Apa itu Virus RSV: Cara Penularan dan Pencegahannya

Mengenal virus RSV yang jadi penyebab bronkiolitis berat.

Apa itu Virus RSV: Cara Penularan dan Pencegahannya
Ilustrasi Virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Respiratory Synctial Virus (RSV) adalah virus yang menyebabkan penyakit bronkiolitis berat. Melansir laman WHO, virus RSV merupakan penyebab dari infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat menyerang berbagai usia.

Pada bayi dan anak kecil, jika terinfeksi virus ini pertama kali akan mengalami bronkiolitis parah yang tak jarang berakibat fatal.

Pada anak yang lebih besar serta orang dewasa tanpa penyakit bawaan atau komorbid, sering terjadi infeksi saluran pernapasan secara berulang hingga gejala penyakit saluran pernapasan atas.

Cara Penyebaran Virus RS

Menurut laman CDC, virus RSV dapat menyebar dengan cara sebagai berikut:

1. Orang yang sedang sakit batuk atau bersin;

2. Tertular virus dari batuk atau bersin lewat mata, hidung, dan mulut;

3. Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus ini. Seperti mencium bagian wajah orang yang terinfeksi virus RSV;

4. Menyentuh permukaan yang ada virus RSV di atasnya. Seperti memegang gagang pintu, lalu menyentuh wajah tanpa mencuci tangan dahulu;

Orang yang terinfeksi virus RSV biasanya dapat menular selama tiga sampai delapan hari dan dapat menular satu atau dua hari sebelum mulai menunjukkan gejala penyakit.

Akan tetapi, beberapa bayi dan orang yang memiliki kekebalan tubuh lemah, bisa terus menyebarkan virus bahkan setelah mereka berhenti menunjukkan gejala selama empat minggu.

Anak-anak sering tertular dan terinfeksi virus RSV di luar rumah. Seperti di sekolah atau tempat penitipan anak. Lalu mereka akan menularkan virus tersebut ke anggota keluarga yang lain.

Virus RSV bisa bertahan selama berjam-jam pada benda dengan permukaan yang keras seperti meja dan box bayi. Virus ini biasanya tidak hidup lama di benda yang permukaannya lunak seperti tisu dan tangan.

Pada umumnya orang akan terinfeksi virus RSV pertama kali ketika bayi atau balita. Hampir semua anak terinfeksi virus ini sebelum berusia dua tahun. Namun, infeksi berulang bisa terjadi seumur hidup.

Infeksi virus RSV pada anak-anak dan orang dewasa yang sehat biasanya tidak separah seperti pada bayi dan orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi medis tertentu.

Pencegahan Penularan Virus RSV

Dalam laman Mayo Clinic, dijelaskan bahwa belum ada vaksin untuk virus RSV. Namun, kebiasaan berikut bisa membantu dalam mencegah penyebaran virus ini:

1. Sering mencuci tangan. Ajarkan pada anak tentang pentingnya mencuci tangan.

2. Tutup mulut dan hidung ketika sedang batuk atau bersin. Batasi kontak langsung antara bayi dengan orang yang sedang demam atau flu.

3. Menjaga kebersihan. Pastikan meja, dapur, kamar mandi, dan gagang pintu selalu bersih. Segera buang tisu bekas bersin.

4. Jangan memakai gelas minum yang sama dengan orang lain. Gunakan gelas sendiri atau gelas sekali pakai saat diri sendiri atau orang lain sakit. Jika perlu beri tanda pada gelas masing-masing orang.

5. Jangan merokok. Bayi yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terinfeksi virus RSV dan berpotensi mengalami gejala yang lebih parah. Apabila hendak merokok, usahakan jangan di dalam rumah atau mobil.

6. Cuci mainan anak secara berkala. Lakukan ini terutama saat anak atau teman bermainnya sedang sakit.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Dipna Videlia Putsanra