Menuju konten utama

Apa Itu Supermoon Strawberry, Bagaimana Bisa Terjadi?

Fenomena Strawberry Moon mengacu pada musim stroberi yang pendek di Amerika Serikat bagian Timur Laut. Biasanya muncul di bulan Juni.

Apa Itu Supermoon Strawberry, Bagaimana Bisa Terjadi?
Fenomena bulan purnama penuh stroberi terlihat dari langit di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/6/2022). . ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

tirto.id - Strawberry Moon adalah sebutan yang berasal dari warga asli Amerika, khususnya suku Algonquin. Mulai tahun 1930, para pertani Almanac mulai memberikan nama-nama berbeda pada jenis bulan setiap tahunnya.

Fenomena Strawberry Moon mengacu pada musim stroberi yang pendek di Amerika Serikat bagian Timur Laut, khususnya saat bulan purnama di bulan Juni. Biasanya, pada saat bulan purnama, saat itu lah buah stoberi dipanen.

Di Amerika Serikat, terdapat macam-macam perbedaan nama saat bulan purnama bulan Juni, seperti berries ripen moon, the hot moon, dan the egg laying moon. Sedangkan di dataran Eropa, bulan purnama Juni kerap kali disebut sebagai Honey Moon dan juga Rose Moon.

Supermoon sendiri mengacu kepada ketika bulan penuh dan mencapai titik terdekatnya ke bumi. Seorang Astrologi bernama Richard Nolle mengungkapkan bahwa untuk dianggap sebagai 'super', supermoon harus berada dalam jarak 90 persen dari perigee, atau 224.791 mil dari bumi. Hal tersebut pula yang menyebabkan supermoon beberapa kali muncul dalam satu tahun.

Kembali kepada 'Strawberry Moon', bulan sejatinya tidak lah berwarna merah persis seperti buah stroberi. Akan tetapi, dikatakan bahwa bulan akan tetap memiliki rona merah muda, setidaknya saat pertama kali terbit.

Bulan purnama tentunya sangat menyenangkan, di mana kita dapat melihat langit diselimuti oleh cahaya dari bulan. Bahkan, untuk menyaksikan fenomena indah tersebut, dapat dilakukan dengan mata telanjang, tanpa menggunakan alat teropong astronomi.

Strawberry Supermoon Bulan Juni 2022

Fenomena Strawberry Supermoon ini memang memiliki berbagai sebutan di berbagai negara, tergantung bagaimana cara masyarakat melihat dan menafsirkannya. Bagi umat Hindu, fenomena supermoon ini sesuai dengan Vat Punima.

Selama 3 hari bulan purnama ini, wanita yang sudah menikah akan menunjukkan cintanya kepada sang suami dengan mengikatkan benang upacara di sekitar pohon beringin. Perayaan ini didasarkan pada legenda Savitri dan Satyavan.

Sedangkan pada umat Buddha, bulan purnama ini adalah Poson Poya. Liburan Poson di Sri Lanka merayakan pengenalan agama Buddha pada 236 SM.

Pada kasus ini, bulan akan bersebrangan dengan matahari dan menjadi terlihat lebih rendah. Ketika bulan purnama rendah, ia bersinar melalui lebih banyak atmosfer, yang membuatnya lebih cenderung memiliki warna kemerahan.

Strawberry Moon diprediksi akan terlihat jelas dari bumi pada Kamis malam, 24 Juni 2022. Perhitungan tersebut dilandaskan oleh titik balik matahari musim panas baru-baru ini.

Perhitungan lainnya adalah fakta bahwa matahari dan bulan mengorbit pada bidang yang kira-kira sama. Hal ini pun membuat Strawberry Moon akan terlihat sangat rendah, besar, dan cerah pada tanggal tersebut.

Untuk melihat penampakan Strawberry Supermoon, dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang tanpa alat bantu. Untuk melihat secara lebih jelas, bisa dengan menaiki tempat tinggi sesaat setelah matahari terbenam.

Baca juga artikel terkait BULAN PURNAMA atau tulisan lainnya dari Fadhillah Akbar Zakaria

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fadhillah Akbar Zakaria
Editor: Addi M Idhom